Trawas, NU Online Mojokerto –
Di penghujung tahun, Satuan Koordinasi Rayon Barisan Ansor Serbaguna Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Trawas menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) yang digelar di Halaman Balai Desa Tamiajeng, Jumat-Ahad (23-25/12).
H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum., mengatakan bahwa di dalam Banser terdapat 9 nawa prasetya yang seluruhnya berisi tentang perjuangan, dan salah satunya setia. “Setia disini ialah setia kepada Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan UUD 1945,” ungkap Gus Barra, sapaan akrabnya.
Pada momentum ini, yang tepat di bulan ini juga, kita memiliki sebuah cerita tentang sahabat kita, Sahabat Riyanto. Ia meninggal dunia bukan karena memeluk istri tapi karena memeluk bom yang pada saat itu berada di salah satu Gereja di Kota Mojokerto.
“Dalam kisah tersebut merupakan bentuk kesetiaan kita kepada NKRI, bukan untuk apa-apa, namun untuk memperjuangkan nilai kemanusiaan,” lanjut Gus Barra.
“Saat ini, banyak orang yang memilih menjadi Banser daripada harus menjadi linmas. Ini merupakan salah satu kebahagiaan yang patut kita syukuri bahwa NU banyak diminati oleh masyarakat,” tuturnya.
“Pelatihan ini merupakan bentuk kecintaan kita kepada NKRI, dan bentuk antitesa kepada gerakan yang dilakukan oleh minhum, yang mana mereka menyerang ideologi dan dasar negara. Oleh karena itu, kita juga perlu melakukan pelatihan dalam rangka menyebarkan paham-paham cinta NKRI dan menjaga kesatuan dan persatuan Republik Indonesia,” tutup Gus Barra.
Perlu diketahui, dalam Diklatsar kali ini diikuti sebanyak 59 peserta yang berasal dari seluruh Kecamatan Trawas.
Tampak hadir dalam kegiatan ini jajaran pengurus MWC NU Trawas, GP Ansor Kecamatan Trawas, Banom NU kecamatan Trawas, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto, H. Agus Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum., jajaran pengurus Kasatkorcab Banser Mojokerto, dan ketua PAC GP Ansor se-Kabupaten Mojokerto. (Aff)