NU Online Mojokerto – Peringatan Hari Santri PCNU Kabupaten Mojokerto pada tanggal 22 Oktober 2021 tahun ini tidak bisa dilepaskan dari peran Banser. Banser pada upacara peringatan Hari Santri tahun ini bertugas sebagai Pemimpin Upacara dan pemimpin pleton.
Pemimpin upacara tahun ini diamanatkan kepada komandan Bambang. Dan untuk pemimpin Pleton, Banser menurunkan 18 anggotanya.
Sepanjang upacara, peserta upacara tampil disiplin mengikuti rangkaian acara demi acara. Termasuk saat Inspektur Upacara memberikan sambutannya.
Yang bertindak sebagai inspektur upacara tahun ini ketua PCNU Kabupaten Mojokerto yakni KH. Abd. Adzim Alawi.
Dalam amanat upacaranya KH. Abd. Adzim Alwi berpesan bahwasanya warga Nahdliyin harus ingat jasa Presiden Republik Indonesia, yaitu Joko widodo, dalam Kepresnya, bahwa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional.
“Dengan ditetapkannya hari santri, tentunya kita harus bangga dan berbesar hati semoga para muassis Nahdlotul ulama’ bisa tersenyum melihat penghormatan kita dalam hari santri kali ini” terangnya.
“Kementrian Agama pada hari santri tahun ini mengambil tema ” SANTRI SIAGA JIWA RAGA” ini sesuai maqolah Haqul hukama’ bahwasanya santri itu ada lima huruf yakni SIN, NUN, TA’, RO’ dan YA’, ini merupakan simbol rukun Islam, maka tentunya kita sebagai santri sudah sepakat untuk siap manjaga keselamatan dan menjaga persatuan NKRI yang kita cintai ini” imbuhnya.
Setelah upacara Hari Santri Nasional selesai, Banser melanjutkan kegiatannya dengan Kirab Bendera Panji Banser untuk mengenang resolusi jihad para pahlawan yang dimulai dari halaman kantor PCNU Mojokerto menuju kantor PWNU Jawa timur yang dilakukan oleh para anggota perwakilan provost Banser se -Jawa timur. (Hasan-ngoro)
