Puri, NU Online Mojokerto – Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al-Barra (Gus Barra) hadir memenuhi undangan peringatan hari santri 2021 di Gedung MWCNU Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Gus Barra hadir sekitar pukul 09.00 WIB setelah upacara HSN selesai.
Setelah dijamu jajaran pengurus MWCNU Kecamatan Puri, Gus Barra langsung memberikan kuliahnya kepada jajaran pengurus NU baik dari tingkat Kecamatan mau pun sampai tingkat Anak Ranting yang memang sudah menunggu kehadiran Gus Barra meski pun upacara HSN telah selesai.
Dalam memberikan kuliah di momen HSN, Gus Barra mengajak kepada semua anak bangsa untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air.
“Kemerdekaan Indonesia itu tidak diberi, akan tetapi direbut. Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan cara merebut kemerdakaan itu dari para penjajah. Malaysia adalah Negara persemakmuran artinya kemerdekaannya adalah diberi oleh Inggris. Mau tidak mau ia adalah Negara persemakmuran. Karena Negara persemakmuran maka tidak berani macam-macam dengan Inggris. Begitu juga dengan Singapura kemerdekaannya juga diberi, mereka tidak merebut kemerdekaan,” terang Gus Barra.
Gus Barra juga menyebutkan beruntung bagi sebuah Negara yang merdeka, mereka – termasuk Indonesia- bebas, tidak dibawah tekanan, tidak dikekang. Mereka bebas menentukan apapun di antaranya menentukan sikap politik. Oleh karena itu kita mengucap Alhamdulillah, sekarang ini kita bisa menjadi Negara merdeka yang bebas dari segala tekanan. Kita sekarang ini sebagai anak cucu mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dengan sebaik-baiknya.
“Kalau kita perhatikan Mars Kita, Mars Yalal Wathan, itu adalah mars yang menunjukkan kecintaan kita kepada Bangsa Indonesia. Jika kita bandingkan dengan mars ormas-ormas yang lain, tentu lirik-liriknya dengan mars-mars kita masih kalah besar nilai-nilai kecintaannya terhadap bangsa. Itulah hebatnya ulama-ulama kita terdahulu mengajarkan tentang kecintaan terhadap tanah air,” lanjutnya.
Hubbul Wathan minal Iman, cinta tanah air sebagian dari iman. Memang ini hadits dhaif akan tetapi esensi dari hadits ini sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga dengan Nabi Muhammad begitu cintanya terhadap Makkah sehingga ketika beliau hijrah ke Madinah rasanya beraat sekali. Beliau menangis ketika meninggalkan Makkah hijrah menuju Madinah. Belum sampai di Madinah beliau berdoa; “Ya Allah berikanlah aku kecintaan terhadap negeri ini sebagaimana aku mencintai negeriku.”
Oleh karena itu di momen Hari Santri ini mari memupuk rasa cinta terhadap negeri ini, menanamkan di sanubari kita yang terdalam agar tumbuh rasa cinta kita terhadap tanah air, sehingga hal-hal yang merusak kebersamaan, merusak keharmonisan termsuk di dalamnya adalah ekstrimisme, radikalisme dan seterusnya itu menjadi musuh kita bersama. Kita ajarkan kepada anak cucu kita sejak dini jiwa nasionalisme. Karena itu sesuai dengan ajaran agama.
“Jangan sampai anak cucu kita terpengaruh dari pengaruh-pengaruh buruk yang menggerogoti tanah air kita. Seperti yang pernah disampaikan oleh Bung Karno bahwa musuh kita dulu jelas yakni penjajah, tetapi sekarang musuh kita adalah bangsa kita sendiri,” pungkas Gus Barra.
Kontributor : LTN NU Puri