Home / KOLOM

Jumat, 31 Maret 2023 - 00:27 WIB

Safari Ramadhan, KH Moh Nur Wahab: 3 Perkara yang Tidak akan Terputus Walaupun Meninggal Dunia

Trawas, NU Online Mojokerto – 

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Trawas bersama Forkopimcam Trawas menggelar agenda rutin tahunan Safari Ramadhan 1444 H yang berpusat di Masjid Baitul Muttaqin Dusun Jaraan Desa Trawas Kecamatan Trawas, Selasa (28/3) malam.

Pada kesempatan ini, KH Moh. Nur Wahab dalam mauidlohnya menyampaikan 3 perkara yang tidak akan terputus meskipun sudah meninggal dunia.

“Pertama, shodaqoh jariyah. Shodaqoh ini akan menjadi bekal kita nanti. Kedua, mempunyai ilmu yang bermanfaat. Disini dalam artian minimal diamalkan untuk diri sendiri. Orang berilmu yang melakukan ibadah lebih baik daripada orang yang beribadah namun tidak memiliki ilmunya, meskipun sama-sama melakukan ibadah. Dan tidurnya orang yang memiliki ilmu itu dihitung pahala. Lebih-lebih dapat mengajarkan/membagikan ilmu ini ke orang lain,” ungkapnya.

Baca Juga:  Diklatsar Trawas, Gus Barra: Banser Harus Setia!

Ketiga, memiliki anak sholeh sholehah yang mendoakannya. Do’a anak shaleh yang ikhlas, tulus, dan selalu dipanjatkan untuk kedua orangtuanya merupakan suatu kebanggaan luar biasa bagi orangtua. Meskipun memiliki anak yang rajin beribadah, juga rutin melakukan amal yang baik, namun karena berani dengan orang tua, ibadah tersebut menjadi hal yang sia-sia.

Lebih lanjut, KH Moh Nur Wahab juga menjelaskan pentingnya mencari ilmu. Karena tanpa ilmu, ibadah yang kita anggap sepele bisa menjadi sebuah masalah.

“Orang kalau sholat namun tidak memiliki ilmu, itu sayang sekali. Seperti kita sholat, khususnya perempuan yang memakai mukenah namun janggutnya ini masih terlihat padahal janggut ini bagian dari aurat sholat yang harus ditutupi. Memakai mukenah itu bukan sebagai gaya-gayaan tapi untuk menutup aurat. Hal ini terlihat sepele namun jika tidak ada ilmunya akan menjadi rusak,” jelasnya.

Baca Juga:  Pandemi Dalam Lintasan Sejarah Islam

Kiai Wahab menambahkan, sholat ini bisa mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Ketika sholat kita bagus, maka akan tercegah dengan sendirinya. Beliau juga berharap untuk selalu berusaha belajar mengilmukan ibadah.

“Amal itu kalau tidak diilmui bisa jadi ditolak, semoga kita semua selalu berusaha belajar untuk mengilmui ibadah. Allah menciptakan manusia dan jin kecuali untuk ibadah kepada Allah SWT. Terakhir, mari jadikan Ramadhan ini kesempatan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah, seakan-akan ini menjadi Ramadhan terakhir bagi kita,” tutupnya.

Wallahu a’lam bisshowab. 

*Disampaikan oleh KH Moh Nur Wahab saat Safari Ramadhan hari keempat di Masjid Baitul Muttaqin, Dusun Jaraan, Desa Trawas. 

Share :

Baca Juga

KOLOM

Jejak Dra. Hj. Choirun Nisa M.Pd, dari menjadi seorang guru hingga Wakil Bupati

KOLOM

KH. Mudzakir Ma’ruf, Kiai Rosokan Penggagas Ngaji Reboan

KOLOM

Rekomendasi Tempat Berburu Takjil di Wilayah Pacet

KOLOM

Kenduri; Akulturasi Budaya Sebagai Jalan Dakwah

KOLOM

Ibadah Puasa Ramadan Bagaikan Even Lari Marathon

KOLOM

Kebiasaan Narasi Al-Qur’an

KOLOM

Sikap Hubbul Wathon dalam Mendukung Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Resmi ASEAN

KOLOM

Sejarah GP Ansor: Pembela Setia NKRI