SEMARAKKAN KALIMAT “LAA ILAHA ILLA ALLAH”, SAFARI RAMADHAN DI WIYU BERJALAN KHIDMAT.
Pacet, NU Online Mojokerto –
Wiyu, wilayah eksotis di kalangan remaja karena ikon jembatannya yang menawarkan view sangat photogenic membuat tim safari ramadhan tertarik untuk mengunjunginya. Potensi Pacet sebagai daerah wisata memang tidak perlu diragukan lagi. Namun, untuk mencapai keberhasilan itu tentu membutuhkan usaha keras dan cerdas. Termasuk memperbanyak jaringan komunikasi untuk memperluas relasi.
Pengurus, Lembaga dan Banom NU telah memikirkan hal ini sejak lama. Sebagai pioner yang diberi kesempatan lebih untuk berpikir dan berusaha memasyarakatkan NU, salah satu inovasi yang dilakukan dengan membuat terobosan baru di bidang ekonomi. Dengan adanya giat Safari Ramadhan ini, tim safari dapat menyosialisasikan program tersebut.
Menempati Masjid Darul Karomah yang terletak di Dusun Tlebuk, safari ramadhan di Desa Wiyu ini dilangsungkan pada hari pertama, yaitu Ahad, 10 April 2022 mulai pukul 19.00 sampai 20.30 WIB. Dihadiri oleh jajaran alim ulama’ setempat, jamaah Masjid Darul Karomah dan tim safari MWCNU Pacet membuat kegiatan ini berjalan dengan lancar.
Program terbaru MWCNU yang disosialisasikan adalah BMT (Baitul Maal wa Tamwil). Program yang bergerak di bidang ekonomi ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi anggota dan mendapatkan fasilitas untuk mengembangkan ekonominya. Sosialisasi ini disampaikan oleh pihak MWCNU Pacet yang diwakili oleh Bapak Tarwi.
Adapun Gus Hafid yang menyampaikan mauidhotul hasanah, mendobrak kembali hati jamaah dengan kalimat tauhid. Beliau menjelaskan betapa kalimat “Laa ilaha illa Allah” itu dalam kehidupan manusia. Selain Al-Qur’an dan Sunnah sebagai petunjuk bagi manusia, dalam menjalankan kehidupan dunia menuju kesejatian hidup, kalimat tauhid menjadi bagian yang sangat penting.
Gus Hafid juga mengimbau seluruh jamaah untuk mengamalkannya dan tidak melewatkannya sehari pun. Dengan kalimat tauhid ini, diharapkan iman di dada semakin tebal juga menjadikan diri menjadi manusia yang sadar diri sehingga senantiasa bersyukur.
Kontributor: Zanit, LTN NU Pacet