Pacet, NU Online Mojokerto –
Nuzulul Qur’an merupakan momentum turunnya salah satu mu’jizat Nabi Muhammad di mana yang sampai sekarang dijadikan pedoman hidup umat Islam. Sebagai orang Indonesia, cara memaknai hari besar ini ada berbagai macam. Mulai dari menggelar acara pengajian, membuat acara khataman serentak di masjid maupun musholla dan lain sebagainya.
Tak terkecuali, Masjid Nurul Iman yang berada di Dusun Pacet Utara, Desa Pacet. Ta’mir masjid dan jamaah masjid menyelenggarakan puncak nuzulul Quran yang bertajuk ‘Jiwa yang kuat adalah jiwa berlandaskan Al Qur’an’.
Acara ini diselenggarakan pada malam ke-17 Ramadhan tepatnya pada hari Senin (18/04/22), dan dimulai pada pukul 16.00 WIB . Tidak hanya sekadar memperingati acara nuzulul Qur’an melainkan panitia nuzulul Quran juga memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa. Yang mana santunan ini diberikan atas pengumpulan shodaqah jariyah yang diberikan oleh jamaah setiap malam tarawih. Harapannya santunan tersebut bisa digunakan sebaik-baiknya selama bulan Ramadan.
Pada kesempatan kali ini mauidhoh hasanah disampaikan oleh Gus Abdullah Mahfud, Lc. Dalam paparannya beliau sangat menekankan betapa pentingnya membaca Al Qur’an. Beliau berpesan “Monggo di deres Al Qur’ane senajan mung 2 lembar”.
Jika satu juz ada 8 lembar maka butuh 4 hari membaca satu juz. Jika konsisten maka satu bulan bisa membaca 7 juz, kurang lebih 4 bulan bisa khatam Al Qur’an. Sehingga genap satu tahun bisa khatam Al Qur’an sampai tiga kali. Terlihat mudah namun butuh konsistensi tinggi untuk menyempatkan membaca setiap hari.
Walaupun hujan deras sempat mengguyur, antusias jamaah untuk mengikuti acara sangat tinggi. Hal ini terbukti dari meja registrasi bahwa ada sekitar 150 undangan yang hadir dalam peringatan nuzulul tahun ini. Acara diakhiri dengan doa dan buka bersama. Ta’mir Masjid Nurul Iman, Abah H Tarmuji menyampaikan, momentum ini menjadi refleksi bagi seluruh masyarakat Desa Pacet Utara untuk lebih seamangat dalam mebudayakan membaca Al Qur’an sebagai rutinitas warga nahdliyin, utamanya bagi generasi pemuda.
Kontributor: Riyan Fahmi, LTN Pacet
Editor: Wahyu T. O.