Puri, NU Online Mojokerto – Pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Mojokerto menggelar Renungan Resolusi Jihad dan peringatan Maulud Nabi Muhammad saw pada jum’at (21/10) bertempat di Rumah Dinas Wakil Bupati Mojokerto.
Kegiatan dihadiri oleh PCNU Kabupaten Mojokerto, PC. GP. Ansor kabupaten Mojokerto, PAC GP Ansor se-Kabupaten Mojokerto, PC Muslimat, PC Fatayat, PC IPNU, PC IPPNU, PC PAGAR NUSA Kabupaten Mojokerto.
Acara dibuka dengan lantunan sholawat oleh 7 grub rebana dari kader Ansor, kemudian dilanjutkan dengan sambutan.
Sambutan pertama dari Ketua Panitia, Sunarto, S.Pd., M. Si. Ki Sunarto, demikian nama akrab panggilannya, menginformasikan bahwa peringatan Hari Santri Nasional dan Maulid Nabi ini merupakan wujud pengakuan ANSOR dan santri NU atas peran para ulama, santri NU dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“maka kegiatan seperti ini jadi agenda wajib untuk mengapresiasi dan meneladani jasa-jasa ulama dan pahlawan tersebut” terangnya.
Gus Ali Muhammad Nasih selaku dewan intruktur saat memberikan sambutan menyampaikan pesan kepada para kader agar dalam mengikuti organisasi Gerakan Pemuda Ansor harus ditata hatinya dan jangan sampai setengah setengah agar bisa menikmati khidmatnya di organisasi.
Gus Fahmi mewakili pengurus PW GP Ansor Jawa Timur saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa Gus Safiq selaku ketua PW Ansor insyaalloh akan hadir meskipun agak telat karena saat ini masih berada di pondok pesantren Tebuireng.
Di akhir sambutannya beliau mengajak kader Ansor yang hadir untuk bersama sama mendoakan seluruh masyarakat jawa sebelah pesisir selatan yang saat ini di landa banyak bencana semoga semua tetap aman terkendali.
Ketua PC GP Ansor, Gus Barra saat sambutan menyampaikan kepada Kader Ansor yang notabennya dari kalangan santri sudah waktunya di depan untuk memberikan sumbangsihnya pada bangsa dan negara. Oleh karena itu kader kader Ansor, harus menyiapkan diri untuk bisa memberikan sumbangsihnya untuk bangsa dan negara dengan meneladani para santri terdahulu dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan dalam resolusi jihad tahun 1945. (Dikin)












