Gedeg, NU Online Mojokerto –
Selain dikenal sebagai hari Asyuro, 10 Muharram juga dikenal sebagai hari anak Yatim. Hari anak Yatim yang dimaksud dalam hal ini adalah banyaknya umat Islam yang menyantuni anak Yatim sebagai bentuk mengambil berkah amalan hari Asyuro.
Berlatar belakang hal tersebut, Ranting Muslimat NU Desa Gembongan menggelar santunan anak Yatim pada Senin, 10 muharram 1444H/8 Agustus 2022 M.
Acara santunan, diawali dengan pembacaan ayat suci al Qur’an, tahlil, sholawat nabi, sambutan ketua muslimat ranting gembongan, mauidhoh hasanah dan ditutup dengan do’a.
Hj. Sutami selaku Ketua Ranting Muslimat Desa Gembongan mengucapkan terima kasih banyak telah berkenan hadir dalam acara santunan anak Yatim. Pada tahun ini, Ranting Muslimat Desa Gembongan bisa menyantuni 21 Anak Yatim dengan santunan masing masing anak sebesar Rp. 300.000 dan bingkisan senilai Rp. 100.000.
Usai santunan, acara dilanjugkan dengan mauidoh Hasanah oleh Rais MWCNU Kecamatan Gedeg, KH. Imam Mubarok, S.Pd.I.
KH. Imam Mubarok menyampaikan pesan bahwa di bulan muharram banyak sekali peristiwa bersejarah, antaranya pada hari itu, Allah SWT menciptakan nabi Adam AS, Hari dimana nabi Adam AS di masukkan ke dalam surga-Nya dan hari di terimanya taubat nabi Adam AS, kedua hari dilahirkan nabi Ibrahim & hari ketika Allah SWT menyelamatkan nabi Ibrahim dari kobaran api dan banyak peristiwa – peristiwa lainnya
Empat bulan yang sangat di muliakan Allah SWT adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Bulan yang terakhir disebut ini memang istimewa. Di dalamnya, terdapat hari Asyura, hari kesepuluh di bulan tersebut. Di hari itu, umat Islam sangat disunnahkan untuk berpuasa.
. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. رواه مسلم
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Hadits tersebut menunjukkan betapa pentingnya berpuasa di bulan Muharram. Tingkatannya hanya satu level di bawah puasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut menunjukkan arti bahwa puasa di bulan Muharram ini sangat dianjurkan.
Selain berpuasa, KH. Imam Mubarok mengingatkan bahwa di hari Asyura juga kita dianjurkan untuk menyantuni anak yatim. Hadis dari Rasulullah saw,
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barang siapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.
“Mari kita isi hari Asyura dengan banyak-banyak beribadah kepada Allah swt, khususnya berpuasa dan menyantuni anak yatim. Insya Allah, jika hal tersebut kita lakukan, maghfirah atau ampunan Allah swt akan selalu menyertai kita. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk dapat melaksanakan anjuran-anjuran tersebut. Dengan begitu, mudah-mudahan kita semua dapat selamat dunia akhirat” tutup KH. Imam Mubarok S.Pd.I