NU Online Mojokerto – PCNU Kabupaten Mojokerto menerima tamu istimewa pada Selasa siang (15/08). Rombongan PCNU Gresik melakukan Studi Tiru terkait pengalaman mengelola Rumah Sakit Islam Sakinah.
PCNU Kabupaten Gresik membawa 10 pengurus dari unsur Syuriah dan Tanfidziah. Rombongan diterima oleh Pengurus RSI Sakinah dan Pengurus PCNU Kabupaten Mojokerto di dua tempat, di Aula RSI Sakinah dan Aula Wisma PCNU.
Menurut KH. Suud, perwakilan PCNU Kabupaten Gresik, menyatakan bahwa PCNU Kabupaten Gresik ingin “Sinau” pada PCNU Kabupaten Mojokerto yang telah berhasil mengembangkan Rumah Sakit Islam Sakinah yang telah berkembang besar.
PCNU Kabupaten Gresik saat ini, akan segera mengembangkan Rumah Sakit NU. Karenanya memerlukan banyak masukan untuk memajukan rumah sakit tersebut.
“Dari sini kami mengambil banyak ilmu. Terutama badan hukum untuk mengembangkan rumah sakit. Dan kita merasa lega, karena disini, kami menemukan pola yang bagus terkait Perkum yang dijadikan badan hukumnya” terang KH. Suud.
Terkait pemilihan PCNU Kabupaten Mojokerto sebagai Studi Tiru, kata KH. Suud, sebab PCNU Kabupaten Mojokerto pengurusnya kondusif. Dan pergerakan di PCNU Kabupaten Mojokerto sangat pesat dibanding kepengurusan sebelumnya. Serta PCNU Kabupaten Mojokerto memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan rumah sakit.
“Kita melihat PCNU Mojokerto ini pengurusnya kondusif. Dan perubahan perkembangan NU disini juga begitu cepat bila dibandingkan yang dulu” lanjut KH. Suud.
H. Reza Pahlevi, mewakili Perkumpulan Kesehatan Sakinah, membenarkan tentang kedatangan rombongan PCNU Kabupaten Gresik yang melakukan Studi Tiru ke RSI Sakinah.
“Beliau beliau ini ingin mendirikan Rumah Sakit Islam. Nah langkah yang harus dilakukan adalah mengetahui Badan Hukum dulu. PCNU Gresik sudah melakukan Studi Banding ke RSNU Jombang yang berbentuk PT. Dan juga ke Surabaya yang berbentuk Yayasan. Dan Di RSI Sakinah, PCNU Gresik melakukan Studi Tiru Rumah Sakit yang berbadan hukum Perkum” terang Abah Reza.
Usai saling tukar cinderamata, rombongan PCNU Kabupaten Gresik kembali ke daerahnya dengan membawa ilmu dan oleh oleh khas Mojokerto.