Pacet, NU Online Mojokerto – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mojokerto menggelar Latihan Instruktur (Latin)-Latihan Pelatih (Latpel) bertempat di Pondok Al-Istiqomah ll , Dusun Merak, Desa Bendungan Jati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Kegiatan yang diikuti 25 kader IPNU dan IPPNU terpilih melalui seleksi administrasi dan screening tersebut berlangsung selama 4 (empat) hari dari Kamis hingga Ahad (13/01/2022-16/01/2022) dengan mengusung tema “Memperkokoh Pola Kaderisasi Pelajar Nahdlatul Ulama di Era Disrupsi”.
Pembukaan acara tersebut ini dihadiri jajaran pengurus PCNU Kabupaten Mojokerto, pengasuh pondok pesantren Fatchul Ulum Pacet KH. Muslich Abbas, Banom NU dari anggota Muslimat dan ISHARI serta alumni-alumni IPNU IPPNU.
Ketua panitia penyelenggara, Bagus Amirrudin mengatakan, kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh kader dari Mojokerto, melainkan juga ada 10 kader dari luar daerah. Adapun para peserta terpilih merupakan hasil seleksi dari total 44 pendaftar. Screening meliputi penjelasan tentang kaderisasi, public speaking dan interview.
Dalam kesempatan itu, Mas Wahdan sapaan akrab Koordinator Kaderisasi Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa timur dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Ketua IPNU Jawa Timur bahwa di IPNU itu sebenarnya boleh tidak punya SP tapi ada satu yang harus di penuhi betul yaitu Kader.
“Satu-satunya harapan untuk memajukan organisasi itu bukan pada SP atau kas tapi pada Kader. Percuma rekan-rekanita kalau kita hari ini punya kas 800 juta buat apa kalau tidak ada kader. Kontinuitas organisasi adalah kader,” terangnya.
Untuk diketahui PW IPNU IPPNU Jawa Timur dalam satu bulan sudah mengawal LATIN LATPEL di beberapa tempat diataranya yatu di Situbondo, Sumenep dan Probolinggo.
“Kami dari tim instruktur Latin Latpel IPNU IPPNU Jawa Timur, alhamdulilah satu bulan ini tidak berhenti sama sekali dalam melantik IPNU IPPNU. Satu bulan ini kita mengawal LATIN LATPEL di Situbondo, Sumenep dan Probolinggo dan sekarang kita mengawal Latin Latpel Kabupaten Mojokerto,” ujarnya.
Dia juga mengatakan kalau pada hari-hari pelaksanaan Latin dan Latpel akan jadi momen yang sangat sakral bagi kaderisasi di Kabupaten Mojokerto.
“Kenapa saya berbicara momen yang sakral? karena hari ini rekan-rekanita yang didistribusikan oleh PAC, PKPT, dan PC dari daerah masing-masing akan menjalani momen-momen yang sangat penting bagi rekan-rekanita sekalian. Karena hari ini akan menjadi sebuah start awal, hari ini akan menjadi sebuah batu loncatan, kalian akan dibekali bagaimana caranya menjadi instruktur dan pelatih yang baik yang itu nantinya setelah ini kalian bertanggung jawab tentang bagaimana kaderisasi di PAC, PKPT, dan PAC masing-masing,” jelasnya.
Maka dari itu dia juga menyebutkan bahwasanya peserta tidak boleh hanya bawa kaos dengan tulisan Latin dan Latpel, tapi juga harus bawa mental, wawasan dan pengalaman tentang bagaimana nanti 3-10 tahun yang akan datang IPNU IPPNU tetap dapat ada dan berkembang, dan adik-adik, anak-anak serta cucu-cucu dari rekan-rekanita peserta Latin Latpel nantinya dapat tetap merasakan beralmamater logo IPNU IPPNU.
Kontributor : Mila Agustin