Pacet, NU Online Mojokerto –
Salah satu hal yang dinantikan seluruh umat muslim di bulan Ramadan adalah malam Lailatul Qadar. Dalam Quran surat Al Qadr disebutkan, bahwa “Malam itu adalah malam lebih baik dari 1000 bulan”. Selanjutnya diterangkan juga di ayat berikutnya “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya mengatur segala urusan. Malam ini penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. Termaktubnya di dalam Al-Quran membuat malam ini dipenuhi dengan berbagai keutamaan.
Keutamaan yang pertama adalah Malam di mana diturunkannya Al-Qur’an. Allah SWT menurunkan mu’jizat ini melalui Nabi Muhammad dari lauhul mahfud ke Baitul Izza. Kedua adalah malam lebih baik dari seribu bulan. Maksud dari kalimat ini adalah mereka yang mendapatkan malam lailatul qadar akan menerima pahala setara dengan 1000 bulan atau sebanding dengan ibadah selama 83 tahun 4 bulan. Ketiga adalah seluruh malaikat turun memenuhi Bumi. Sehingga doa yang dipanjatkan di malam ini lebih maqbul karena diaminkan oleh para malaikat.
Selanjutnya adalah malam ini merupakan malam penghapus doa. Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu dalam riwayatnya menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang beribadah pada malam ini dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Kemudian keutamaan lainnya adalah malam itu penuh berkah. Sehingga pada malam ini sangat dianjurkan beribadah untuk mendapatkan keberkahan hidup.
Terakhir adalah pada malam itu pula Allah menetapkan takdir seorang muslim baik rezeki, jodoh, dan lain-lain jika mau beribadah secara khusu’.
Malam itu tidak bisa diprediksi kapan datangnya. Tidak ada perhitugan tetap akan datanya malam tersebut. Namun Rasulullah menjabarkan bagaimana ciri-ciri jika malam itu datang. Ciri yang pertama adalah langit di malam nampak bersih. Kedua Sinar matahari tidak menyengat. Ketiga adalah udara dan angin sekitar terasa tenang. Keempat adalah malam itu sering datang di 10 hari terakhir terutama malam ganjil. Ciri-ciri tersebut berasal dari berbagai hadist shohih. Namun lebih dari itu umat muslim diharapkan untuk selalu mengisi malam bulan Ramadan dengan ibadah terutama generasi muda.
Generasi muda atau lebih dikenal dengan generasi milenial harus lebih aktif dalam mencari malam lailatul qadar. Generasi muda merupakan generasi yang masih memiliki stamina lebih dalam mengisi malam-malam bulan Ramadan. Hal itu bisa diisi dengan tadarus, sholat sunnah, ataupun yang paling sederhana memperbanyak sholawat sebanyak-banyaknya. Poin pentingnya adalah membentuk generasi yang cerdas. Generasi yang cerdas adalah generasi yang selalu mau untuk menghidupkan agama Allah terutama di malam lailatul qadar.
Aktivitas ini harus ditanamkan sejak muda agar bisa menjadi sebuah rutinitas sampai tua di kala bulan Ramadan. Kelak mereka juga akan menjadi orang tua dan harapannya rutinitas ini bisa diwariskan ke anak cucunya. Namun jika di sebuah keluarga kurang memberikan perhatian akan datangnya malam lailatul qadar maka mulailah dari dirimu sendiri untuk menciptakan sebuah hal baru. Kita tidak pernah bisa memilih dari siapa kita lahir dan dibesarkan tapi kita bisa merencanakan seperti apa generasi penerus yang kita impikan.
Kontributor : Riyan Fahmi S, LTN Pacet
Editor: Wahyu T. O.