Mojokerto – Ikhtiar untuk menjalankan program program NU sebagaimana amanah dari Musker terus dilakukan oleh PCNU Kab. Mojokerto. Pada sabtu siang (22/02/20) PCNU melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi program kepada pengurus MWC NU se Kab. Mojokerto di Aula NU.
Dalam sambutannya KH. Abdul Adzim Alwi menyatakan bahwa PCNU Kab. Mojokerto memerlukan dukungan dari pengurus MWC agar program program PCNU bisa berjalan sukses tanpa kendala,
“Program PCNU sekarang ini sangat banyak. Seperti proses membangun Masjid, melakukan pemavingan dan pengurukan tanah disamping kanan kiri kantor. Juga perbaikan infrastruktur kantor PCNU yang kurang memadai. Karenanya pengurus bekerja ekstra untuk menyelesaikan pekerjaan pekerjaan rumah tersebut” terang Ketua PCNU Kab. Mojokerto itu dihadapan pengurus MWC NU se Kab. Mojokerto.
Selain perbaikan infrastruktur, KH. Abdul Adzim juga menyampaikan keberhasilan keberhasilan dalam bidang non fisik. Seperti bergeraknya seluruh lembaga dalam menjalankan agenda program program musker.
Salah satu contoh lembaga yang berhasil dalam menjalankan program itu yakni LWP NU. Saat ini LWP NU telah berhasil melakukan inventarisir sejumlah aset NU. Bahkan secara peringkat, PCNU Kab. Mojokerto menduduki peringkat dua Jawa Timur dalam inventarisir aset.
“Alhamdulillah tim aset dibawah koordinasi LWP NU, bergerak cepat dan berhasil menginvemtarisir aset aset milik NU. Sekarang saja di Jawa Timur, kita menduduki peringkat dua dalam inventarisir aset NU. Tentu ini karena dukungan semua pihak.” tutur Kyai alumnus Ploso ini.
Selain pemaparan program program yang telah dijalankan oleh PCNU, secara terpisah Sekertaris PCNU, Gus Taufik menuturkan bahwa PCNU juga akan menjalankan rencana penerbitan kartanu masal yang berbasis data. Berbasis data ini dimaksudkan tidak sekadar mengetahui jumlah data warga NU di Mojokerto, tetapi juga data terkait potensi yang dimiliki warga Nahdliyin.
“Selama ini kita kalau ditanya tentang jumlah NU, selalu tidak jelas. Karenanya kita memerlukan pendataan yang valid. Tidak sekadar jumlah tetapi juga terkait potensi warga NU, misalnya pekerjaan, ekonomi, dan lain lain” tutur Gus Taufik.
Karena memerlukan energi besar, Gus Taufik berharap agar MWC bisa bekerjasama dengan tim untuk mensukseskan program tersebut.
“Tadi kami minta MWC agar menyediakan basecamp untuk tim. Sebab tim perlu beberapa hari untuk menyelesaikan pendataan kepada warga NU di masing masing MWC tersebut” imbuhnya.
Selain meminta basecamp untuk pendataan penerbitan kartanu masal, PCNU juga meminta kerjasama pada seluruh MWC untuk mendirikan fasilitas kesehatan.
“Karena ini juga program PWNU agar masing masing daerah memiliki fasilitas kesehatan, maka kita minta MWC juga turut memfasilitasi pendirian fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan ini bisa berupa klinik. Dengan fasilitas kesehatan yang tersedia, maka NU bisa memberi pelayanan kesehatan yang maksimal kepada warganya” tutur pria yang berdomisili di desa Mangelo tersebut. (Isno)