Warta  

Melalui Safari Ramadhan, MWCNU Mojoanyar Perkenalkan Program Kemandirian Umat

Mojoanyar, NU Online Mojokerto –

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Mojoanyar melangsungkan kegiatan safari ramadhan ketiga kalinya di bulan Ramadhan ini. Masyarakat Nampak begitu antusias, kurang lebih 100 peserta mulai dari anak-anak hingga dewasa memadati pendopo aula yang berlangsung di Balai Desa Kweden Kembar, Kamis (21/04/2022) malam.

Dalam sambutannya, Ketua MWC NU Mojoanyar, Ustad Ali Khomsin mengatakan, semua program-program yang dicanangkan oleh PCNU tidak akan berjalan dengan baik jika tidak adanya dukungan dari MWC NU yang turun kebawah hingga ranting-ranting. Salah satu contoh program PCNU adalah koinisasi Lazisnu yang digunakan untuk santunan anak yatim dan dhuafa seperti yang dilaksanakan pada malam hari ini.

“Dengan adanya koinisasi Lazisnu, program ini mewujudkan kemandirian NU. Program ini bertujuan dan diharapkan mampu berkontribusi mewujudkan kemandirian organisasi melalui pengumpulan dan pendistribusian zakat, infaq dan sedekah dengan baik dan tepat guna. Selain itu, terdapat pembagian jatah koinisasi untuk MWCNU, banom, dan lembaga NU di Mojoanyar,” katanya.

Ustad Ali Khomsin melanjutkan, di dalam kitab suci Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261 Allah subhanahu wata’ala berfirman:

مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya : “Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih bijian yang menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap tandanya berbuah 100 biji-bijian. Allah akan melipat gandakan (pahala) bagi orang yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas karunia-Nya lagi Maha Mengetahui.”

Ayat ini menjelaskan bahwa orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah subhânahu wata‘âlâ adalah ibarat menanam kebajikan, yang kelak kebajikan itu pasti berbuah dengan kebajikan lainnya. Buah kebajikan yang paling diharapkan adalah pahala dari Allah.

Selain program koinisasi, terdapat program Baitul Mal wat Tamwil (BMT).

“Salah satu latar belakang berdirinya BMT NU Mojoanyar adalah untuk meningkatkan kesejahteraan nahdliyin. Serta mengembalikan kemandirian NU secara jam’iyah,” tambahnya.

Di Kabupaten Mojokerto sudah ada 10 BMT yang berdiri, nantinya program BMT ini digunakan untuk membantu para pengusaha kecil menengah dengan angka bagi hasil. Kita niatkan untuk membantu masyarakat yang butuh utangan usaha kecil sebagai modal, jangan diniatkan untuk sebagai ajang bisnis.

“Saya berharap semua pengurus NU Mojoanyar bisa ikut andil dalam berdirinya BMT NU Mojoanyar nanti. Dari PCNU dikembangkan untuk MWCNU sebesar 50 juta rupiah. Rencanya pendirian BMT NU Mojoanyar dilaksanakan setelah hari raya idulfitri 1443H nanti bertempat di Kantor MWCNU Mojoanyar,” ujarnya.

“Dan yang terakhir adalah program pengumpulan jelantah. Bagi masyarakat Desa Kweden Kembar yang mempunyai bekas minyak goreng/jelantah, jangan dibuang tapi kumpulkan minyak jelantah tersebut kepada ketua ranting NU, nantinya minyak jelantah akan di salurkan ke PCNU untuk pengolahan biodiesel yang dipusatkan di Malang. Juga ada imbalan yang setimpal bagi masyarakat yang mengumpulkan minyak jelantah ini,” pungkas Ali Khomsin.

Kontributor: Syaiful Alfuad

Editor: Wahyu T. O.