NU Online Mojokerto – Pembukaan Konferensi MWCNU Kecamatan Pacet yang dilaksanakan pada hari Ahad (21/06/20) berlangsung secara sederhana. Hal ini menurut Camat Pacet, Malik, dikarenakan harus menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan.
“Saat ini, karena kita masih pandemi, jadi saya sebagai Ketua Satgas Covid 19, harus melakukan cek agar acara tidak melanggar protokol kesehatan” tegas Camat Pacet.
KH. Muhammad Yusuf, Ketua MWCNU Kecamatan Pacet, menyampaikan beberapa poin penting terkait pelaksanaan konferensi dan program program MWCNU Kecamatan Pacet selama ia memimpin.
“Dengan ranting yang banyak di Pacet, tetapi pengurus telah merintis koordinasi antara MWC dan Ranting, pun Lembaga dan Banomnya, sehingga bisa berpadu menjalankan program” terang KH. M. Yusuf.
Lembaga dan Banom, dibawah kepemimpinan KH. M. Yusuf, hampir 50 persen telah bekerja aktif dalam melaksanakan program program kerja.
“Alhamdulillah hampir semua lembaga dan banom bekerja menjalankan program kerja”
Begitupun program program lainnya seperti penyelamatan aset NU, KH. M. Yusuf mengklaim telah menemukan 16 aset, dan sedang berupaya diatas namakan NU.
Masih menurut KH. M. Yusuf, dalam kepemimpinannya telah membangun gedung MWCNU. Walaupun ia mengakui masih belum sampai tahap finishing.
“Selama dua periode saya memimpin, telah membangun gedung MWC NU, walaupun belum sampai finishing, semoga pengurus berikutnya bisa menyelesaikan” imbuh KH. M. Yusuf.
“Saya mohon maaf apabila ada kekurangan selama menjadi MWCNU Pacet. Semoga program program sebelumnya bila dilanjutkan program setelah ini” akhir KH. M. Yusuf.
Menanggapi sambutan KH. M. Yusuf, KH. Abd. Adzim Alwi, Ketua PCNU Kab. Mojokerto, bahwa MWC NU Kecamatan Pacet, memiliki garis koordinasi yang jelas atas program program PCNU. Karenanya, menurut KH. Abd. Adzim Alwi, MWC NU Kecamatan Pacet, memiliki kehormatan yang layak diapresiasi. Seperti pembukaan amal usaha sehingga menjadikan MWC NU Pacet memiliki kemandirian ekonomi.
Ke depan kata KH. Abd. Adzim, akan dibangun amal usaha yang lebih banyak lagi. Amal usaha ini dibangun antara PCNU dan MWCNU dengan sharing profit. Sehingga kemandirian ekonomi jamaah bisa diwujudkan.