NU Online Mojokerto – Firaun bukan orang kafir akan tetapi mati dalam keadaan suul khotimah, karena namanya sendiri pun bukan orang yang meminta pertolongan Allah SWT. Fir’aun itu orang biasa yang melakukan Tapa Broto (tidak makan tidak tidur) dan diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk melakukan topo broto. Allah SWT sendiri meminta malaikat Jibril untuk menayakan bahwa Fir’aun mendapatkan kesempatan untuk masuk surga tapi Fir’aun menolak karena merasa tidak butuh surga, karena merasa sudah berusaha keras saat topo broto tadi dan malah meminta umur panjang saja (500 tahun).
Kalau kita orang mukmin, ingin mendapat ganjaran banyak maka sakitlah panas dingin, dan dikabulkan dengan mendapatkan ganjaran yang banyak. Malaikat Jibril akhirnya menuruti permintaan beliau. Fir’aun manusia yang punya sesepuh (resi) untuk meminta saran dan bertanya apakah ada orang yang melebihi saya. Dan para resi pun menyampaikan pertanda bahwa akan ada orang laki-laki yang akan menjadi musuhmu.
Ternyata yang akan melahirkan musuh Fir’aun adalah pembantu wanita yang oleh Allah SWT dirahasiakan kehamilannya. Karena ketakutan akan pesan para resi, Fir’aun pun memantau para ibu hamil yang akan melahirkan, apabila laki-laki akan langsung dibunuh, apabila perempuan maka dibiarkan. Sang pembantu tadi melahirkan, karena ketakutannya, bayinya pun diletakkan di dapur istana yang dekat dengan sungai. Kemudian ditemukanlah bayi tersebut oleh istri Firaun dan diasuhnya sampai dewasa. Fir’aun tidak berani dengan omongan istrinya tadi. Maka jangan berani berani sama wanita. Omongannya perempuan itu malati dan ampuh.
Ketika bayi (Nabi Musa) tadi mulai besar (merangkak) Fir’aun takut, dikarenakan bayi ini laki laki dan dikhawatirkan memiliki kekuatan. Akhirnya tanyalah Fir’aun ke Resi terkait bayi tadi. Dan Resi memberikan saran untuk menguji bayi dengan memberikan 2 pilihan, yakni api menyala dan roti yang ditutup. Apabila milih api maka bukan musuh, dan apabila memilih roti berarti musuh. Nah, itu tadi alasan mengapa Nabi Musa jika menyampaikan apa-apa tidak jelas, karena efek makan api tadi. Akan tetapi Nabi Musa meriwayatkan sebuah doa Robbi Syrohli syodri.
Perjuangan Nabi Musa untuk menyebarkan agama Islam hanya sampai 12 suku. Fir’aun mulai ketakutan dan ingin menyerang. Dimana tempat ada Nabi atau Rasul akan ada cahaya langit yang menyinari. Fir’aun yang kebingungan, bertanya iblis dimana Nabi Musa dan pengikutnya. Nabi Musa yang diperintahkan oleh Allah SWT menuju laut merah dan meminta Nabi Musa untuk memukul tongkat ke laut sebanyak 12 kali. Firaun mendapatkan informasi dari iblis, dan akhirnya pasukan Fir’aun dan Fir’aun sendiri akhirnya tahu, kemudian menuju laut merah dan mengikuti hingga tengah laut. Ketika sampai ditengah laut, dan sempat membaca doa taubat akan tetapi ketika diawal diberi pilihan (welas) oleh Allah SWT untuk masuk surga, dia (Firaun) menolak malah ingin dunia. Ketika ingin membaca doa taubat, ia gagal karena air laut sudah menghempas. Akhirnya Fir’aun gagal membaca doa taubat. Maka Fir’aun tersebut termasuk mukmin yang matinya suul khotimah.
Dan Fir’aun yang dimaksud ternyata adalah Ramses Dua menurut gelarnya. Allah menyelamatkan Fir’aun beserta pengikutnya agar orang-orang setelahnya mengetahui apa yang telah terjadi.
Diceritakan oleh KH. Khusein Ilyas pada pengajian Isra’ Mi’raj di Balongsari Kecamatan Gedeg, Kamis (3/3).
Kontributor : M. Taufiq Zulmanarif