Salah satu orang yang sudah meninggal dunia tetapi pemikiran pemikirannya masih terus dirayakan adalah Gus Dur. Gus Dur merupakan manusia komplek. Menceritakannya seperti sebuah dongeng. Tak ada habis habisnya
Seperti halnya baru baru ini pengakuan Pak Luhut Panjaitan, podcast bersama dengan Pak Mahfudz MD, yang viral. Terasa sekali kesan Pak Luhut yang begitu mendalam kepada Gus Dur. Ia bahkan rela meninggalkan karir pemerintahannya demi tak mengkhianati Gus Dur. Sebab kata Luhut, Gus Dur tidak bersalah. Gus Dur tidak melanggar konstitusi.
Selain itu, bagi Luhut, Gus Durlah orang yang berjasa mengangkatnya menjadi menteri. Kebaikannya tidak mungkin bisa dilupakan.
Gus Dur juga menunjukkan hubungan kekeluargaan yang harmonis, dengan sering berkunjung dan malam bersama.
Pak Luhut mengaku, banyak belajar dari Gus Dur. Tentang Nasionalisme, ke-Indonesia, Kebhinekaan, dan merawat nilai nilai kemanusiaan sebagaimana selalu dikhotbahkan oleh Gus Dur.
Begitu juga dengan Pak Mahfudz sendiri, dalam Haul Gus Dur di Tebuireng, Pak Mahfudz menceritakan bagaimana Gus Dur bersikukuh tidak mau kompromi dengan kepentingan politik tetapi mengorbankan konstitusi. Dan hal ini menjadi begitu mempengaruhi Mahfudz MD, yang sampai sekarang, Pak Mahfudz dikenal, sangat patuh bahkan menjadi politisi yang mengawal konstitusi Republik ini.
Pun halnya Khofifah Indar Parawansah, menurut pengakuannya, Khofifah memiliki kedekatan erat dengan Gus Dur. Ia pun mengaku menyerap banyak hal tentang politik dan sikap idealisme menjadi orang Nahdliyin dan sekaligus manusia Indonesia. Ia yang kemudian menjadi menteri sosial, membuat kebijakan kebijakan yang memperhatikan masyarakat marjinal. Pun ketika ia menjadi Gubernur Jawa Timur. Spirit perjuangannya tak lepas dari nilai nilai yang diajarkan Gus Dur kepada Khofifah.
Mungkin kalau ditulis akan panjang atas testimoni tentang Gus Dur dari beberapa tokoh yang terpengaruh pemikiran Gus Dur. Misalnya saja Sujiwo Tedjo, Rizal Ramli dan lain lain.
Tetapi diantara pengakuan orang orang yang dekat dengan Gus Dur yang paling menarik justru datang dari Kirun. Seorang pegiat ludruk dan lawak dari Madiun.
Dalam pengakuannya saat diwawancarai oleh Candra Malik, Kirun bercerita kalau sering diajak oleh Gus Dur ke tempat tempat angker. Kata Gus Dur, demikian Kirun menerangkan, bahwa ditempat angker jauh dari manusia, Gus Dur menemukan ketenangan dan kedamaian dari hiruk pikuk kepentingan manusia. Pun saat ziarah ke makam makam, yang Kirun sendiri tidak kenal. Gus Dur, bisa jadi kata Kirun, bisa berkomunikasi dengan ahli kubur. Tapi memang Kirun tidak paham. Ia hanya nderekke Gus Dur kemanapun diajak.
Kirun lengket dengan Gus Dur, karena Gus Dur selain menjadi gurunya, Gus Dur juga kerap membantunya dalam pagelaran pageralan ludruk yang membutuhkan dana tak sedikit. Tapi Gus Dur kerap membantunya dalam jumlah dana yang besar.
Dari berbagai cerita tentang sosok Gus Dur yang diceritakan para tokoh, dapat disimpulkan bahwa Gus Dur adalah tafsir yang komplek. Ia tokoh rasional sekaligus irasional. Seorang pada saat tertentu sangat demokratis tetapi sekaligus keras. Seorang kyai tetapi juga budayawan. Politis sekaligus sufi. Dan lain lain.
Jadi, tak perlu khawatir, bila Gus Dur akan usang dibaca. Sebab tiap tahun, akan selalu bisa membaca ulang sosok Gus Dur dari berbagai perspektif. Ia selalu membumi. Sebagaimana gagasan gagasannya tentang pribumisasi.
Isno,
Ketua LTN Kab Mojokerto 2018-2024