Bangun Gedung Pertemuan, PC Muslimat Modal Bismillah

Puri, NU Online Mojokerto — Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Mojokerto melaksanakan kegiatan doa bersama dalam rangka ‘Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pertemuan PC Muslimat NU Kabupaten Mojokerto’ yang berlokasi di Jalan Raya Desa Kintelan Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Jum’at pagi (21/1/2022).

 

Tampak hadir dalam kegiatan ini Ketua PCNU Kab. Mojokerto, Kiai Abdul Adzim Alwi yang sekaligus sebagai peletak batu pertama pembangunan gedung tersebut. Tampak hadir juga Ibu Nyai Hj. Minhuriyah (Penasehat PC Muslimat NU), Hj. Ismi Lathifah (Ketua PC Muslimat NU) beserta jajarannya, H. Saifuddin Ar (Ketua MWCNU Puri), Ust. Akhmad Bukhori (Sekretaris MWCNU Puri), Kepala Desa Kintelan beserta jajarannya.

 

Hj. Ismi Lathifah dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembangunan ini.

 

“Dengan perjuangan yang luar biasa alhamdulillah pagi hari ini kita bisa melaksanakan peletakan batu pertama dalam pembangunan gedung pertemuan Muslimat NU Cabang Kabupaten Mojokerto.” Tuturnya.

 

“Kami mewakili PC Muslimat NU Kab. Mojokerto menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga atas kehadirannya, bantuannya, bantuan pemikiran-pemikirannya terutama dalam penyempurnaan-penyempurnaan administrasi, Proposal, pengurusan ikrar wakaf dan lain sebagainya.” lanjutnya.

 

“Khususnya kepada yang terlibat dalam usaha ini; KH. Abdul Adzim Alwi (Ketua PCNU Kab. Mojokerto), Bapak H. Syaifuddun Ar (Ketua MWCNU Puri), Ibu Nyai Hj. Minhuriyah (Penasehat PC Muslimat NU Kab. Mojokerto) yang masing-masing telah membubuhkan tanda-tangan dan banyak lainnya. Tak lupa juga kepada mas Dwi selaku konsultan dalam pembangunan ini.” Lanjutnya.

 

“Mohon doanya kepada semua pihak mudah-mudahan pembangunan Gedung Pertemuan ini berjalan dengan lancar sesuai harapan kita bersama.” Tutupnya.

 

Selanjutnya Kiai Adzim memberikan sambutan sebelum memimpin do’a.

 

“Luar biasa pendekar ibu-ibu Muslimat ini kalau sudah tampil. Satu-satunya Banom yang bisa mendirikan gedung sendiri adalah Muslimat.” ungkapnya.

 

“Ini perlu kekompakan dan persatuan. Ingat, setiap perjuangan itu ada rintangan termasuk dalam pembangunan ini. Kalau tidak mau ada rintangan ya rekreasi saja. Untuk itu saya memohon kepada jajaran Muslimat NU jika ada rintangan apa pun itu mohon perkuat barisan, jalin persatuan dan kekompakan. Jangan sampai ditengah perjalanan nanti ada rintangan-rintangan menghadang kemudian pecah. Saya tidak mengharapkan hal itu.”

 

“Tapi saya optimis pembangunan ini bisa berhasil apalagi yang memandegani adalah ibu-ibu. Keberhasilan-keberhasilan kegiatan selama ini apa pun itu tidak lepas dari peran ibu-ibu. Karena ibu-ibu itu Nggone Nyimpen Duwek (tempat menyimpan uang).” Lanjutnya.

 

Di akhir kesempatan memberikan sambutan, Kiai Adzim mengawali sumbangan dengan nominal uang 50.000,- rupiah yang menurut beliau sudah diasma’. Lanjutnya.

 

“Saya menaruh uang 50.000,- mengawali sumbangan biar tidak berbicara saja. Pemimpin itu harus memberikan contoh. Jangan lihat nominalnya tapi lihatlah di situ sudah ada kandungan do’a yang bisa menarik teman-temannya.” Terang Kiai Adzim.

 

“Maksunya begini. Uang ini sudah saya berikan asma’; Ma ‘indakum yanfadhu wama’indallahi baaq. Saya mendapat ijazah doa ini dari cucu Mbah Kiai Ihsan Jampes yang mengarang Kitab Siraju al-Thalibin. Kalau uang ini diberi asma’ ini maka akan memanggil teman-temannya.” Lanjut Kiai Adzim.

 

Benar saja setelah Kiai Adzim menyumbangkan uang itu akhirnya menyusul kemudian yang lain seketika itu juga. Bapak-ibu yang hadir langsung mengeluarkan uang dari dompet masing-masing. Nominal ada yang mulai 50 ribu, 100 ribu, 1 Juta bahkan ada hadirin yang mengangkat tangan sambil berucap “Saya satu rit batu-bata saya kirim besok.”

 

Penulis: Fahrul-Puri