Warta  

Adakan Festival Al-Banjari, Upaya PAC IPNU IPPNU Jetis Menumbuh Kembangkan Minat dan Bakat Kader

Jetis, Nu Online Mojokerto-

Berbicara mengenai hari lahir, hampir tak lepas dari semarak dan kesakralan perayaannya. Beragam kegiatan seringkali dengan sengaja dibuat untuk mengejawantahkan ide-ide kreatif yang menjadi pondasi acaranya. Seperti halnya demikian yang terjadi pada pertambahan usia IPNU ke 68 pada 24 Februari kemarin. Selang beberapa hari setelahnya, bertepatan dengan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kemudian, disusul oleh hari ulang tahun IPPNU ke 67 pada 3 Maret. Meski terkesan sedikit telat, agaknya tetap tak menyurutkan niat Pelajar NU Jetis untuk tetap melangsungkan sebuah acara dalam rangka memperingati ketiganya.

 

Acara yang digelar dengan penuh sukacita ini dilangsungkan pada Ahad, 13 Maret 2022 kemarin. Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengadakan Festival Al-Banjari di Graha MWCNU Jetis, tepatnya di aula atas. Sebagai beberapa alasan diselenggarakannya acara ini yakni tidak hanya sekadar memanjangkan langkah kaderisasi, tetapi juga menengok potensi dari sumberdaya yang ada, terutama di wilayah Jetis Raya ini. Namun lebih dari itu, yang menjadi poin utama kegiatan ini adalah untuk mempererat jalinan kekeluargaan antar-ranting dibawah naungan PAC IPNU-PPNU Jetis. Sehingga dalam acara yang merupakan rangka peringatan Isra’ Mi’raj dan harlah IPNU-IPPNU, Pelajar NU Jetis menggandeng seluruh kader se-Jetis Raya untuk membumikan sholawat dengan Festival Al-Banjari. Tidak hanya diikuti oleh 12 Pimpinan Ranting, Pimpinan Komisariat Pondok Pesantren Pelajar NU Jetis. Namun juga memikat pelajar dan pemuda di wilayah Jetis ini.

Baca Juga:  Peringati Isra' Mi'raj, PR IPNU IPPNU Jatijejer Gelar Jatijejer Bersholawat

 

Meski kegiatan ini adalah perdana digelar oleh PAC dan diselenggarakan secara terbatas, nyatanya tak sampai memadamkan gelora para penikmatnya. Terbukti kegiatan ini berhasil memenuhi hampir 80% grup peserta dari kuota yang telah disediakan. Berbagai komponen juga terlihat hadir dan antusias di sepanjang acara. Mulai dari perwakilan MWCNU Jetis berikut banom-banomnya dan dukungan dari berbagai pihak meski beberapa berhalangan hadir. Dalam kesempatan yang sama, beberapa orangtua peserta juga turut memberikan dukungan dengan menghadiri acara ini. Pada pra-acara dibuka dengan performa dari grup banjari PAC.

 

Rekan Miftakhurrozaqi Hakim, selaku Ketua PAC IPNU Jetis dalam sambutannya menerangkan bahwa kegiatan ini memang sengaja dibuat untuk semakin merekatkan ukhuwah seluruh ranting juga silaturahmi pelajar dan pemuda diluar IPNU-IPPNU untuk tetap berkarya dan menggandrungi sholawat. “Acara Festival Al-Banjari ini kami maksudkan tak hanya sebagai pendukung momen perayaan Harlah IPNU-IPPNU dan peringatan Isra’Mi’raj saja. Melainkan juga sebagai upaya kami untuk terus mengguyubkan kekeluargaan seluruh ranting sekaligus menggandeng pelajar dan pemuda di Jetis Raya untuk tetap cinta dan membumikan sholawat.” tuturnya.

 

Ia juga berpesan bahwa lomba ini bukan hanya ajang kompetisi biasa yang berakhir dengan menang dan kalah semata. Tetapi lebih daripada itu, prosesnya perlu dinikmati. Sehingga nantinya, seluruh keputusan juri yang telah disepakati untuk tidak dapat diganggu gugat dapat diterima dengan sportif dan catatan kedepan. Dan lomba ini adalah juru pengalaman yang dapat dikenang kapan saja.

Baca Juga:  Akhir Kepengurusan, PAC IPNU IPPNU Mojoanyar Gelar Khotmil Qur'an

 

Kemudian, jika kembali lagi mengingat semangat 1954-1955 (IPNU-IPPNU, red), tentunya ini juga salah satu langkah yang harusnya terus dilanggengkan. Sebab, untuk menjadi generasi kepanjangan NU yang unggul, tidak bisa dilahirkan dengan tanpa keistiqomahan dalam berusaha memaksimalkan potensi yang dimiliki. Jadi, giat semacam ini, tentu bisa menjadi salah satu jalan untuk menempatkan pengembangan sumberdaya yang ada. Sekaligus upaya mengentaskan organisasi dari mimpi buruknya. Hal ini juga bukan tentang kepandaian membaca sistem, namun juga piawai dalam membaca situasi dan kondisi organisasi.

 

Kemantapan untuk menggelar sebuah acara tentu telah dibarengi dengan kesanggupan untuk bekerjasama dan berkolaborasi dengan baik dari kepanitiaan dan komponen-komponen lain yang terlibat. Oleh karenanya, kesuksesan acara bisa dibilang cukup apik ketika tanggungjawab juga masih tersisa hingga akhir acara. Lalu, segala euphoria yang telah terjadi tetap mengantongi beberapa hal guna dievaluasi demi kegiatan mendatang yang lebih matang.

Kontributor: Syafa/SFY