Tak banyak orang tahu tentang sejarah kehidupan dr. Ikfina Fahmawati, walaupun ia pernah mendampingi suaminya menjadi Bupati Kab. Mojokerto selama satu periode dan beberapa tahun diperiode kedua. Ia dikenal sebagai ketua PKK yang memiliki banyak program dan mampu memajukan organisasi tersebut. Dan kini, namanya sering disebut sebut dengan begitu santer beberapa bulan akhir ini, sebab ia menekadkan tekad untuk maju dalam Pilkada sebagai bakal Calon Bupati Kab. Mojokerto.
Banyak lika liku kehidupan yang ia lalui. Ia terlahir pada tanggal 11 Januari 1978 di Ponorogo. Ayahnya, H. Abdul Cholik Ridwan, seorang mantan ASN Kementerian Agama Ponorogo, juga Takmir Masjid NU, pengurus MUI dan Pengurus PCNU Kab. Mojokerto. Bahkan kini, H. Abdul Cholik Ridwan, masuk dalam jajaran Mustahsyar PCNU Kab. Ponorogo.
Dari keluarga dengan kultur NU tersebut, Ikfina Fahmawati dibesarkan. Ikfina Fahmawati menempuh pendidikan pertamannya di TK Muslimat, kemudian berlanjut ke SD Maarif NU Ponorogo. Melanjutkan pendidikan berikutnya ke jenjang SMP N 1 Ponorogo dan SMA N 1 Ponorogo.
Selama menempuh pendidikan formalnya tersebut, Ikfina Fahmawati dikenal sebagai seorang siswa yang cerdas. Setiap tahun, ia selalu bertengger diurutan teratas peringkat pertama rangking kelas. Prestasi non akademik juga menonjol. Ia memiliki hobi melukis. Hingga setiap kali perlombaan khat dan kaligrafi, selalu menjadi juaranya. Tentu prestasi non akademik lainnya juga berhasil ia persembahkan dengan penuh kebanggaan untuk sekolah dan orang tuanya.
Karena prestasi akademik dan non-akademiknya tersebut, diganjar dengan diterimanya ia di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya tanpa tes. Ikfina Fahmawati menempuh pendidikan Kedokteran dari tahun 1996 hingga 2002. Tahun 2000 ia telah memperoleh gelar Sarjana Kedokteran. Dua tahun selanjutnya ia menempuh pendidikan profesi kedokteran. Dan ia mengambil praktiknya di Rumah Sakit Sakinah Mojokerto. Hingga ia memperoleh gelar Dokter pada tahun 2002 dengan predikat cumlaude.
Tetapi karena berbagai pertimbangan, dr. Ikfina Fahmawati, keluar dari dunia kedokteran yang ia geluti. Waktu itu ia telah bersuami dan telah memiliki tiga anak. Ia memfokuskan diri untuk merawat ketiga anaknya.
Beberapa tahun setelahnya, atas rapat keluarga, dr. Ikfina Fahmawati dimasukkan ke perusahaan keluarga. Ia ditempatkan sebagai akuntan perusahaan. Ia mulai belajar sesuatu yang berbeda dengan disiplin ilmunya, tentang pembiayaan produksi dan penentuan harga produk. dr. Ikfina Fahmawati juga belajar tentang ragam jenis bebatuan, membuat komposisi batu, aspal dan beton untuk sebuah proyek jalan, dan lain sebagainya. Tak berapa lama, ia mampu menguasai bidang itu bahkan mampu berkolaborasi dengan suaminya yang telah hafal diluar kepala berbagai komposisi suatu proyek material yang dikerjakan.
Namun ketika suaminya mencalonkan diri menjadi Bupati Kab. Mojokerto pada tahun 2010, ia beserta suaminya, keluar dari perusahaan keluarga. Bersama sama suaminya, ikut berjuang memenangkan Pilkada yang juga asing baginya.
Awal mula ia tidak ingin terlibat dalam pilkada tersebut. Tetapi karena suaminya mengalami banyak persoalan, ia pun turut membantu suaminya dengan gerakan gerakan yang ia mampu menjalaninya. Seperti mengadakan pengobatan gratis dari desa ke desa. Baik pengobatan medis maupun alternatif. Dan dari gerakan itu, ia mampu mencuri hati warga untuk mendulang suara suaminya. Hingga suaminya, Mustofa Kamal Pasha, terpilih menjadi Bupati, tahun 2010-2015.
Selama mendampingi suaminya menjadi orang nomor satu di Kab. Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati turut melakukan gebrakan gebrakan sosial kemasyarakatan, khususnya menjalankan program program PKK yang terprogram, tersinergikan dan terukur.
Ia lagi lagi memasuki dunia yang baru baginya. Tetapi ia adalah orang yang cepat belajar. Ia belajar bagaimana menempatkan diri dalam lingkungan pemerintahan. Ia juga dengan cepat belajar, bagaimana mewujudkan program program agar “landing” ditengah masyarakat.
Karena salah satu program PKK banyak bersentuhan dengan keluarga, dan ia memerlukan solusi solusi mengatasi ragam persoalan itu, maka ia membutuhkan ilmu untuk memecahkannya. Pada tahun 2014, ia memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2-nya. Ia mengambil jurusan Psikologi Sains di Universitas Surabaya. Dan tahun 2016, ia selesaikan kuliah itu dengan predikat summa cumlaude.
Tahun 2020 ini, dr. Ikfina Fahmawati atas restu suaminya maju bersama Gus Bara, putra dari KH. Asep Saifuddin Halim, dalam Pilkada yang akan diberlangsungkan bulan desember yang akan datang. Banyak program yang akan diterapkan untuk kemajuan Mojokerto bila dr. Ikfina Fahmawati terpilih. Salah satunya meningkatkan perekonomian pedesaan. Keprihatinannya, banyak potensi potensi desa yang belum digarap secara serius. Ia berharap kelak, masing masing desa memiliki icon produk yang bisa memiliki branding yang bagus untuk meningkatkan perekonomian warga desa.
Dengan pembangunan infrastruktur yang telah dibangun diera suaminya, seharusnya bisa ditindaklanjuti dengan peningkatan ekonomi secara masif. Karenanya, ia bertekad, jika terpilih kelak, akan menindaklanjuti program program yang terbaik dan berkelanjutan. (Is)
Sumber : Wawancara dengan Ikfina Fatmawati (29/05/2020)