Sooko, NU Online Mojokerto –
Menyongsong peringatan Hari Santri 22 Oktober mendatang, Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Mojokerto menggelar lomba da’i santri milenial pidato 3 bahasa yang digelar di Masjid Nahdlah El Muttaqin PCNU Kabupaten Mojokerto, Jum’at – Sabtu (14-15/10/22).
KH Muhammad Shobirin selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa rencana penyelenggaraan acara ini kurang dari seminggu.
“Acara ini disusun hanya kurang dari seminggu,” ucapnya.
Beliau berharap dengan adanya kegiatan seperti ini mampu memunculkan mubaligh dan muballighah yang kompeten.
“Harapannya kegiatan ini dapat mencetak mubaligh dan muballighah, karena remaja sekarang merupakan generasi penerus NU 15-20 tahun kedepan,” imbuhnya.
KH Abdul Adzim Alwi Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto mengatakan bahwa santri itu harus menjaga 3 pilar, yakni iman, islam, ihsan. Dalam jiwa pribadi seorang santri harus tertanamkan iman, islam, dan islam.
Kiai Adzim juga menyampaikan pesan untuk para peserta lomba, bahwasannya Ketika materi yang disampaikan ini keluar dari hati, maka itu akan diterima dengan hati. Karena seorang dai atau daiyah itu seperti air di teko, yang siap mengalirkan airnya ke dalam gelas dan ke tempat-tempat. Seorang dai daiyah juga minimal memiliki wiridan sholawat karena yang diamalkan dan disampaikan ialah Al-Qur’an dan hadist.
Dalam lomba kali ini, diikuti oleh 60 peserta yang berasal dari seluruh wilayah di Kabupaten Mojokerto.












