Mojosari, NU Online Mojokerto – Resi Seloko Gading merupakan seorang Resi di jaman kejayaan kerajaan Majapahit menjabat sebagai penasehat agung Raja Majapahit di abad 14. Pertama ditemukan sumur peninggalan di masa kerajaan majapahit dan batu prasasti linggoyoni. Makam Mbah Suko tersebut terletak di Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.
Menurut Ki Akhiyar Timanjaya selaku juru kunci makam Resi Saloko Gading menceritakan munculnya makam tersebut. Diceritakan oleh Ki Akhiyar, awal mula munculnya makam Resi Saloko Gading ditandai dengan adanya kejadian ganjil. Tepatnya di makam Mbah suko pada tanggal 9 bulan 9 tahun 99 jam 9 terjadi angin besar yang menumbangkan 2 pohon bringin besar dan pohon wuni. Setelah di bersihkan dari ranting dan pohon-pohon yang tumbang kemudian terbuka sebuah punden yang dulunya merupakan makam mbah Suko.
Kemudian Ki Akiyar disuruh merehab punden tersebut di tahun 2007 dibangun membentuk fisik pamoksanya eyang suko yang sekarang disebut eyang Resi Saloko Gading.
“Sebelum perehapan tersebut saya disuruh lelaku ke alas purwo sampai gunung lawu tujuannya supaya tahu yg terkandung dalam area punden keresian,” kata Ki Akiyar.
Kemudian Ki Akiyar mendapatkan sasmito bahwa sudah waktunya punden Seduri ini di munculkan. Keberadaan Makam Resi Saloko Gading akhirnya diakui oleh Dinas Purbakala dan masyarakat umum setelah dikaji dan dicocokkan dengan kitab pararaton yang ada di keraton Surakarta Hadiningrat.
Kontributor : LTN NU Mojosari