Trowulan, NU Online Mojokerto –
Kali ini, pada bulan ramadhan 1444H, PR IPNU IPPNU Sentonorejo mengadakan rangkaian acara yang bertajuk RAMAYANA (Ramadhan Asyik ala Pelajar Nahdlatul Ulama). Salah satu kegiatannya adalah BALOMBA (Banyak Lomba Ajaib).
BALOMBA merupakan kegiatan yang diadakan selama 2 hari di balai desa sentonorejo, Kec. Trowulan, Kab. Mojokerto. Terdapat beberapa lomba yang dapat diikuti, mulai tingkat SD/MI hingga Umum. Selain itu, terdapat permainan tradisional untuk memeriahkan kegiatan ini, seperti bakiak; tarik tambang; holahop; egrang batok dll.
“Bulan ramadhan merupakan bulan penuh berkah, kita sebagai kaum muda baiknya dapat memeriahkan bulan ini dengan kegiatan positif dan bermanfaat” ungkap Bayu Hagai, Ketua Pimpinan Ranting IPNU Sentonorejo.
PR IPNU-IPPNU Sentonorejo berencana menyebarkan eksistensi pemuda Nahdlatul Ulama yang rahmatan lil alamin, hablum minan nas dan hablum minallah. Kebermanfaatan untuk semua yang dimulai dari anak anak menjadi dasar kegiatan ini. Kebiasaan inilah yang akan membentuk manusia menjadi masyarakat yang lebih baik. Dimulai dari yang terkecil.
Kegiatan balomba ini memberi kita semangat baru dalam mewadahi generasi penerus bangsa. Hal tersebut dilihat dari proses pengenalan dan penemuan minat-bakat masyarakat. Keinginan kuat yang disertai rasa penasaran dapat menjadikan kita tumbuh. Tak hanya tumbuh minat, namun juga bakat dan juga iman, tutur bayu hagai.
Hari pertama balomba, lomba mewarnai yang dihadiri 60 anak menjadi lebih meriah dengan penampilan dongeng oleh cak Nuris. Hari ke dua (15/04/2023), lomba adzan dan lomba baca puisi juga tak kalah meriah. Dihadiri 20an peserta, balomba kali ini terasa lebih syahdu karena lantunan adzan yang dikumandangkan peserta.
Ketua Ranting NU, Pak Umar mengatakan, kegiatan seperti ini yang dirindukan masyarakat. “setelah berakhirnya pandemi akibat corona, kita harus mengejar ketertinggalan dan kerinduan masyarakat akan kebersamaan dan kebermanfaatan.” jelas pria yang menjadi punggawa nahdlatul ulama di desa ini.
Harapannya, kita dapat eksis sebagai organisasi yang berdampak positif di sekitar. Keberlanjutan kegiatan juga menjadi PR bersama agar dapat terus berkembang. (Bayu Hagai)