Sooko, NU Online Mojokerto –
Sebagai pasukan elit jamiyah Nahdlatul Ulama, peran Banser mengedepankan untuk membentengi bahkan bertugas mengamankan dalam suatu kegiatan keagamaan khususnya menjaga para kiai dan ulama’.
Pada Rabu (25/05/2022) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Mojokerto melaksanakan kegiatan pengamanan sekaligus penjagaan di kediaman KH. Khusain Ilyas Desa Karangnongko Kecamatan Sooko dalam acara pembukaan ngaji rutinan ‘Tafsir Al Ibriz’ pada tiap hari Rabu dan Jum’at pagi.
Kasatkorcab Banser Kabupaten Mojokerto Komandan Mujiburrohman melalui surat edarannya, mengkoordinasikan dan menginstruksikan para pimpinan di tingkat kecamatan atau Satkoryon (Satuan Koordinasi Rayon) sekabupaten Mojokerto untuk mengirimkan anggotanya guna turut membantu pengamanan kegiatan di kediaman sesepuh ulama’ yang ada di mojokerto tersebut.
Komandan Sokib selaku koordinator lapangan Ndan Sokib mengatakan bahwasannya giat pagi ini, kami dari kesatuan Banser Kabupaten Mojokerto untuk mewujudkan khidmah kepada para kyai dan ulama. “Kita mengadakan pam keamanan bersama yang bertujuan untuk membantu menjaga keamanan di kediaman salah satu tokoh ulama’ Kabupaten Mojokerto, yakni Romo Kiai Khusain Ilyas. Yang mana pada hari ini (25/5) sedang berlangsung acara pembukaan ngaji rutinan kitab Tafsir Al Ibriz,” terangnya.
Lebih lanjut, Ndan Sokib menambahkan, kami berkoordinasi dengan jajaran pengurus Satkorcab Banser untuk mengadakan evaluasi kegiatan demi menata kembali tugas dan peran di masing-masing satkoryon. “Untuk itu, kita serahi tugas sesuai kesepakatan bersama guna lebih tertata lagi dalam menjalankan tugas yang selanjutnya. Karena ini merupakan bentuk kegiatan rutin mingguan, dan jamaah yang hadir pun berjumlah ratusan dari berbagai daerah,” terangnya.
Semoga dalam tugas berikutnya, kasatkoryon se-Mojokerto yang belum bisa ikut dalam acara pembukaan kali ini, berharap untuk kedepannya bisa mengirimkan anggotanya guna mewujudkan rasa khidmah dan jiwa loyalitas kita kepada ulama’ sesuai semboyan ‘Santri Nderek Kyai, Nderek Kyai Sampai Mati’.
Kontributor: Hasan, Ngoro
Editor: Wahyu T. O.