Warta  

Peringati Haul Riyanto, Komunitas Pemuda Tersesat dan PC. GP. Ansor Mojokerto Hadirkan Sujiwotedjo

Puri, NU Online Mojokerto – Jelang Haul Riyanto, Komunitas Pemuda Tersesat dan PC. GP. Ansor Mojokerto hadirkan Habib Husein Jafar dan Sujiwotedjo pada Senin (19/12) di rumah dinas Wakil Bupati Mojokerto.

Habib Husein Jafar yang biasanya mengisi kajian rutin di Mojokerto menyampaikan beberapa point’ yang sangat penting kepada komunitas pemuda tersesat. Beliau menyampaikan bahwa Intiti dari toleransi adalah menghargai orang lain. Kanjeng Nabi Muhammad sendiri pernah ditegur saat ia berbicara dengan pembesar Bani Quraisy tetapi mengabaikan pertanyaan Ummi Maktum. Maka Nabi Muhammad ditegur oleh Allah. Karenanya malam ini, Habib Husein Jafar meminta kepada semua jamaah yang hadir agar menyimak penjelasan dari Mbah Sujiwotedjo.

Baca Juga:  LKKNU dan LTNNU Kabupaten Mojokerto Undang Ketua Pengadilan Agama Untuk Mengisi Podcast

Habib Husein Jafar juga menyampaikan bahwa rutinan malam ini sangat istimewa. Sebab selain dihadiri oleh Mbah Sujiwotedjo juga bertepatan dengan haul Riyanto. Riyanto kata Habib Husein Jafar adalah banser yang mendedikasikan diri untuk kemanusiaan dan toleransi. “Maka mari kita bacakan Al Fatihah kepada almarhum Riyanto”

Riyanto, masih kata Habib Husein, itu bukan orang yang menjaga gereja. Tetapi menjaga kita semua umat Islam agar tidak mencelakai orang yang beribadah. Riyanto tidaklah bunuh diri. Tetapi ia masuk ke Medan jihad untuk menyelamatkan orang agar tetap hidup.

“Kita harus belajar toleransi dari hal hal kecil” kata Habib Husein. Hak itu bisa diambil atau tidak diambil. Tetapi kewajiban harus ditunaikan.

Baca Juga:  Pada tahap penjaringan H. Abd Muchid mengungguli KH. Abd. Adzim Alwi

Menanggapi pernyataan Habib Husein Ja’far tersebut Sujiwo Tedjo menyatakan bahwa sesungguhnya toleransi di Indonesia itu masih semu. Karena semua menghormati keyakinan orang lain, tetapi secara ekstrim meyakini kebenaran keyakinan diri sendiri sambil menuduh keyakinan orang lain salah.