NU Online Mojokerto – Pengurus ranting NU Kedungmaling Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto, Rabu (23/06/21) meresmikan kantor ranting dan banom NU Kedungmaling. Kantor ini bertempat di depan Masjid Darut Taubah yang berada di jalan Kemakmuran Kedungmaling.
KH. Nurul Huda, Rais Ranting Kedungmaling menyatakan, dengan diresmikannya kantor ranting dan banom, diharapkan akan menjadi wadah berkumpulnya para aktifis NU dan banom-banomnya dan menjadi tempat bertukarnya ide di antara pegiat NU, khususnya ranting Kedungmaling, dan umumnya warga NU Kecamatan Sooko dan Kabupaten Mojokerto.
Dengan adanya kantor, masih kata KH. Nurul Huda, maka akan ada tempat berkumpul.
“Disini akan ada ide-ide yang dibicarakan; dimusyawarahkan, lalu direncanakan untuk kemajuan NU di Desa Kedungmaling,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Ranting NU Kedungmaling, H Ali Imron menambahkan, untuk tahap pertama, dirinya bersama dengan pengurus ranting lainnya akan menyiapkan pembentukan pengurus anak ranting (PAR) di Desa Kedungmaling. Selain itu, kantor ini juga akan menjadi lokasi konsolidasi di antara pengurus NU dan banom yang ada di Desa Kedungmaling.
KH. Abd. Adzim Alwi dalam sambutannya mengingatkan: sesuai aturan organisasi, setiap jenjang kepengurusan harus menyelenggarakan musyawarah kerja. Untuk pengurus ranting, selama satu masa khidmat, sekurang-kurangnya menyelenggarakan empat kali musyawarah kerja ranting.
Musyawarah kerja ini diikuti oleh pengurus pleno ranting, yakni : pengurus lengkap syuriyah, pengurus harian tanfidziyah dan ketua badan otonom tingkat ranting serta utusan pengurus anak ranting.
“Dengan adanya kantor ini, maka monggo kita laksanakan amanat organisasi. Pelan-pelan kita tertibkan administrasi, agar organisasi kita menjadi jamiyah yang kuat,” tegas alumni pondok pesantren Ploso Kediri ini.
Terakhir, KH. Abd. Adzim Alwi berpesan mengutip dawuh KH Hasyim Asyari dalam Qonun Asasi : “Masuklah NU dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa dan raga.”
Kantor ranting dan banom NU ranting Kedungmaling merupakan waqof yang diberikan oleh Dr. M Amir Sholehuddin, M.Pd.I, kepala Departeman Agama Kabupaten Sidoarjo yang merupakan warga Kedungmaling. Abah Amir, sapaan akrabnya, mempersilakan gedung yang dibangunnya pada tahun 1992 untuk TPQ dan Madrasah Diniyah tersebut dipergunakan sebagai kantor ranting dan banom NU agar lebih memberikan manfaat kepada masyarakat.
