Perdana Lailatul Ijtima’, Ustaz Taufiq Jelaskan 3 Perkara Mudah Masuk Surga

Trawas, NU Online Mojokerto —Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Jatijejer kembali menggelar lailatul ijtima’ yang rutin dilaksanakan setiap bulannya. Lailatul Ijtima’ merupakan kegiatan warga Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di semua jenjang kepengurusan NU. Lailatul Ijtima’ ini merupakan pembukaan usai libur Ramadhan, bertempat di Masjid Baiturrahman Dusun Urung-urung Desa Jatijejer, Sabtu (21/5) malam.

Acara dimulai ba’da shalat maghrib, diawali dengan shalat sunnah dilanjutkan dengan pembacaan Rotib al Hadad oleh Ustaz Mugik. Acara inti dilaksanakan ba’da shalat isya’ oleh Ustadz Mugik.

Dalam sambutannya, Ustaz Mugik menuturkan, untuk pembukaan rutinan pertama ini setelah jeda bulan puasa dan hari raya sekaligus dalam rangka halal bihalal. “Kegiatan semacam lailatul ijtima’ ini harap dijalankan dengan istiqomah, karena selain menjadi majelis ilmu juga sarana mempererat ukhuwah nahdliyin,” tuturnya.

Dalam rutinan Lailatul ijtima’ juga membahas kajian kitab. Pertama, kitab Safinatun Najah pasal waktu-waktu (sunnah hai’at) mengangkat tangan dalam shalat yang diulas oleh Kiai Huzaimi Muhsin. Diakhir kajian, beliau berpesan untuk terus memperhatikan kesunahan-kesunnahan dalam shalat untuk mendapatkan fadhilah kesempurnaan shalat.

Baca Juga:  Resmi Dilantik, PAC Fatayat NU Trawas Harap Miliki Kader Berkualitas dan Militan

Kedua, kajian Aswaja yang disampaikan oleh Ustaz Taufiq tentang halal bihalal. Dalam kajiannya, beliau menjelaskan terdapat tiga perkara yang membuat orang dihisab dengan ringan di akhirat dan dimasukkan surga karena Rahmat Allah, diantaranya:

1. Memberi kepada orang yang tidak pernah memberi kepada kita.

2. Memaafkan orang yang pernah berbuat dholim kepada kita.

3. Silaturahmi, menyambung persaudaraan kepada orang yang pernah memutus silaturahmi kepada kita.

“Jadi apabila ada orang yang membid’ahkan halal bi halal sudah pasti tertolak, karena hakikatnya halal bihalal apabila dikupas adalah ketiga perkara tersebut,” ujar beliau.

“Selain itu, silaturahmi juga dapat membuat kita murah rizki dan panjang umur,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ustaz Taufiq menambahkan, bahwa dosa yang tidak dapat dimaafkan akan bisa mendapat maaf dengan menyenangkan hati orang lain. “Adab silaturahmi salah satunya dengan membawah hadiah. Dan sebagai tuan rumah juga adabnya memuliakan tamu. Semoga dengan menyenangkan tamu, dosa-dosa yang tidak dapat diampuni menjadi halal mendapatkan ampunan, dan semoga ibadah-ibadah kita dari Ramadhan sampai hari kemenangan nan fitri diterima oleh Allah SWT dan kedepannya kita menjadi pribadi-pribadi dengan derajat keshalihan yang semakin meningkat,” pungkasnya.

Baca Juga:  Perdana, Fatayat NU Trawas Gelar Dibaiyah Kubro

Rangkaian acara ditutup dengan khidmat dengan lantunan sholawat maqom yang dipimpin oleh Ustadz Mugik diiringi oleh grup Al Banjari IPNU ranting Desa Jatijejer, dan do’a oleh Abah Syuaib.

Kontributor: Yasin, Ansor Jatijejer

Editor: Wahyu Tasya O.