NU Online Mojokerto – Setelah dilangsungkan pelatihan desain komunikasi visual selama satu bulan oleh BLK Komunitas PCNU Kabupaten Mojokerto, pada hari selasa (31/08/21) resmi ditutup.
Penutupan pelatihan dihadiri langsung oleh Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto, KH. Abd. Adzim Alwi dan Ketua BLK Komunitas PCNU Kabupaten Mojokerto, H. Masrukhan.
Dalam sambutannya, H. Masrukhan memaparkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan oleh BLK Komunitas PCNU Kabupaten Mojokerto telah dilaksanakan selama satu bulan penuh. Selama pelatihan, pembelajaran dilangsungkan melalui dua jalur, yakni melalui pembelajaran online dan ofline.
“Untuk diketahui, pelatihan ini dilangsungkan melalui, baik online maupun ofline” tegas H. Masrukan.
Ketua BLK sekaligus Ketua LP. Maarif Kabupaten Mojokerto itu lebih jauh memaparkan bahwa peserta pelatihan diambilkan dari anggota LTN NU pada masing masing MWCNU se-Kabupaten Mojokerto. Dengan bekal pelatihan itu, diharapkan mereka akan menjadi kader yang akan menguatkan media di masing masing MWCNU.
“Dari ilmu yang diberikan, kita minta kader kader yang dilatih disini bisa menguatkan media media milik MWCNU” tambahnya.
Selain itu, kata laki laki yang juga berstatus sebagai guru di MAN Sooko ini, sertifikat diklat, bisa dipergunakan untuk melamar pekerjaan sesuai dengan bidang pelatihan.
“Sertifikat yang dikeluarkan oleh BLK, telah diakui secara nasional, bahwa dengan sertifikat itu, anda semua bisa melamar pekerjaan sesuai dengan bidang pelatihan yang diajarkan” tuturnya.
KH. Abdul Adzim Alwi memberi pesan kepada peserta pelatihan, bahwa kader NU harus memiliki tiga posisi agar ia menjadi orang berpengaruh. Ketiga hal itu yaitu menjadi orang kaya, menjadi orang yang makbul doanya dan orang yang mumpuni ilmunya.
“Bila anda tidak bisa menjadi orang kaya, maka jadilah orang yang memiliki doa yang mudah dikabulkan Allah. Dan bila tidak bisa lagi, maka jadilah orang yang mumpuni dalam ilmu” pesan KH. Abd. Adzim Alwi.
Dalam bidang media, KH. Abd. Adzim Alwi berharap semua peserta pelatihan tekun dalam menekuni ilmu media, sehingga betul betul menjadi orang yang mumpuni. Bila sudah mumpuni, maka akan dicari orang untuk membantu dalam bidang pengembangan media.