Puri, NU Online Mojokerto –
Panitia Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Puri menggelar rapat koordinasi awal dengan pengurus MWCNU Puri. Acara ini digelar di Aula Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Al-Makmur Dusun Pesantren Desa Medali Kec. Puri Kab. Mojokerto, Selasa (04/07/2023).
Acara dibuka oleh M. Syafiuddin selaku sekretaris panitia. Dalam kesempatan membuka acara Cak Syafik -panggilan akrab M. Syafiuddin- menyampaikan informasi bahwa ini adalah konferensi pertama yang digelar setelah pagelaran Muktamar di Lampung.
“Perlu diketahui bahwa Konferensi ini adalah Konferensi pertama yang digelar setelah pagelaran Muktamar NU di Lampung, setidaknya di Kecamatan Puri.” Terang Cak Syafik.
“Ada hal yang berbeda dengan aturan-aturan sebelumnya. Kali ini ada pengklasifikasian.
“Puri masuk pada klasifikasi A, maka konsekuensinya adalah peserta konferensi dihadiri pengurus; MWC, Ranting dan PAR.” Lanjut Cak Syafik.
Ketua Panitia M. Aqib Ma’rufin dalam kesempatan selanjutnya memberikan informasi tambahan terkait rincian peserta konferensi.
“Kami informasikan bahwa utusan peserta dari Pengurus Ranting adalah 3 orang yakni; Rais Syuriah, Ketua dan Sekretaris. Sedangkan PAR itu 2 orang yakni; Rais Syuriah dan Ketua.” Terangnya.
“Sedangkan untuk pelaksanaan Konferensi dijadwalkan tanggal 22 Juli 2023. Untuk tempatnya menyusul karena masih dalam proses surve lokasi oleh tim, mana yang nantinya akan disepakati dari opsi-opsi tempat yang telah dipilih yakni; (1) di Medali ada 2 tempat, (2) di Balongmojo dan (3) di Tampungrejo.” Lanjutnya.
Akhmad Bukhori, sekretaris MWCNU Puri dalam kesempatan koordinasi menyampaikan pesan atau harapan agar panitia benar-benar menggunakan acuan atau aturan dari PBNU.
“Jadi intinya saya berpesan agar panitia dalam menjalankan tugasnya benar-benar menggunakan acuan dari PBNU. Jangan sampai pasca konferensi terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.” Pesannya.
Hal ini juga senada disampaikan oleh Agus Zainal Abidin, Katib Syuriah MWCNU Puri sebelum memimpin do’a penutup.
“Sebelum berdoa kami berharap pagelaran konferensi ini benar-benar dikerjakan berdasarkan aturan, bukan berdasarkan awuran.” Pesan Gus Zen -biasa Agus Zainal Abidin dipanggil-.
“Karena biasanya sesuatu yang tidak tahu aturannya maka diawur, itu jangan sampai terjadi.” Lanjutnya.
“Semoga Konferensi MWCNU Puri bisa berjalan lancar, aman dan tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan sesuai cita-cita yang kita inginkan bersama.” Tutupnya.
Hal-hal yang belum dibahas akan dilanjutkan pada rapat berikutnya yang diagendakan tanggal 8 Juli bertempat di Kantor MWCNU Kecamatan Puri.
Kontributor: Fahrul.