Warta  

Musyawarah Kerja Pertama MWCNU Gedeg, Rois Harapkan Pengurus NU Ikhlas dan Istiqomah Dalam Berkhidmah

Gedeg, NU Online Mojokerto — Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gedeg menyelenggarakan Musyawarah Kerja (Musyker) ke-1. Acara berpusat di Kantor MWCNU, Sabtu (5/2).

 

Dengan mengusung tema “Memperkuat Ukhuwah dan Sinergitas Untuk Membangun Kemandirian Jam’iyyah MWC NU Gedeg”, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengurus MWCNU serta Pengurus Ranting NU (PRNU) dan Pengurus Anak Ranting (PAR NU). Turut hadir pula Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH. Abdul Adzim Alawy serta Muspika Gedeg dan tamu undangan lainnya. Musyawarah kerja ini merupakan bentuk tindak lanjut dari hasil musyawarah cabang dalam membuat program satu periode yang akan dijalani.

 

Dalam sesi sambutan Rois Syuriyah MWC NU Gedeg H. Imam Mubarrok, S.Pd.I Mengajak kepada seluruh pengurus untuk tetap istiqomah, ikhlas berkhidmah kepada NU khususnya MWCNU Gedeg. “Mari kita tanamkan dalam hati, untuk selalu ikhlas dan tetap istiqomah berkhidmah kepada NU khususnya di Wilayah Gedeg.” Tuturnya.

 

Beliau juga berharap agar Musyker ini menjadi titik awal dalam menjalankan program kedepannya dan memberikan manfaat kepada masyarakat. “Semoga musyker pertama ini berjalan lancar, mampu menghasilkan keputusan dan program kerja yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Menjalankan organisasi sesuai dengan tupoksinya masing masing serta Selalu berkolaborasi dalam menyukseskan program yang dicanangkan.” Pungkasnya.

 

Sejalan dengan Rois Syuriah, Ketua MWC NU Gedeg H. Moh. Sholihan mengucapkan terimakasih kepada seluruh undangan yang telah menyempatkan hadir dalam kegiatan kali ini. “Saya mewakili pengurus MWC Berterimakasih kepada seluruh pengurus dan undangan yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam acara Musyker kali ini.” Ucapnya.

Baca Juga:  Sepakat, Musyawarah Kerja (MUSKER) ke II PCNU Kabupaten Mojokerto digelar Tanggal 15-16 Oktober

 

Dirinya juga menjelaskan betapa pentingnya musyker ini karena merupakan amanah yang harus dilaksanakan dan harus memperhatikan kondisi sumber daya dalam merencanakan program. “Musyker adalah amanah organisasi yang harus dijalankan sebagai implementasi dari hasil musyarawah cabang yang kemudian dijabarkan menjadi program yang akan dilaksanakan oleh pengurus MWC. Tidak hanya sekadar membuat program kerja, namun juga harus memperhatikan kemampuan sumber daya yang dimiliki. Yang terpenting adalah output program yang direncanakan dapat tercapai dan dirasakan oleh masyarakat.” Imbuhnya

 

Memperkuat pernyataan dua tokoh diatas, Taufiqurrohman selaku Camat Gedeg juga menuturkan agar program yang dibuat bisa bersinergi dengan program yang diadakan oleh pemerintah. “Hendaknya Program yang direncanakan dalam musyker ini bisa disinergikan dengan program pemerintah. Bukan tidak lain, agar tidak terlihat berbeda arah dan tujuan.” Harapnya.

 

Dirinya juga menekankan kepada seluruh hadirin untuk tetap menjaga prokes mengingat covid masih merebah pun juga ditambah dengan serangan penyakit DBD di wilayah Mojokerto. “Tetap terapkan protokol kesehatan, karena varian omicron sudah masuk di wilayah Mojokerto. Penyebaran varian ini lebih cepat daripada varian delta. Yang kedua adalah mengantisipasi DBD mengingat cuaca yang hampir tiap hari hujan, dan menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Jadi sebisa mungkin untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap waspada.” Tandasnya.

Baca Juga:  Regenerasi Kader, Ansor Sidoharjo - Gedeg Gelar Rapat Anggota

 

Pada Kesempatan yang sama, KH. Abdul Adzim Alawy selaku Ketua PCNU Mojokerto menyampaikan beberapa pesan kepada pengurus MWC khususnya dalam usaha ikhtiar penyelamatan aset NU. “Musyker ini merupakan sarana agar tercipta program yang efisien dan maksimal outputnya. Khususnya kita perlu ikhtiar dalam menyelamatkan aset NU seperti tanah, musholah, masjid dan sebagainya, untuk membuatkan sertifikat kepemilikan. Agar jangka panjangnya tidak berpindah tangan atau diakui satu belah pihak.” Ujarnya.

 

Musyawarah kerja ini dibuka secara simbolis Oleh KH. Abdul Adzim Alawy. Melanjutkan agenda yakni acara inti musyawarah kerja yang terbagi menjadi 3 Komisi: Komisi 1 membahas keorganisasian, Komisi 2 membahas Program Kerja, dan Komisi 3 membahas Rekomendasi.

 

Meskipun diwarnai hujan deras, namun kegiatan musyker ini tetap berjalan kondusif dan diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta hingga agenda penutupan.

 

Pewarta: LTN Gedeg