Mojosari, NU Online Mojokerto
Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) merupakan tahap kaderisasi pertama dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Sebagai badan otonom organisasi NU, Makesta diharapkan mencetak kader yang mampu menghidupkan NU di tengah masyarakat.
Hal itu dikatakan Pengurus Pimpinan Cabang (PC) IPNU Kabupaten Mojokerto Bagus Aminuddin Muslim, dalam Apel pembukaan Makesta Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) IPNU IPPNU Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyyah Mojosari di Sekolah Dasar Islam (SDI) Baburrohman Dusun Jurangsari, Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Sabtu – Ahad (7-8/8/2021).
“Ini kegiatan kaderisasi di organisasi anaknya NU tingkat pelajar. Maka, Makesta harus mencetak generasi yang bisa menghidupkan NU di ranah desa,” kata Bagus sapaan akrabnya.
Sebab, lanjutnya, Makesta merupakan bagian dari jenjang kaderisasi NU yang pertama di kalangan pelajar. Oleh karena itu, Makesta harus bisa melahirkan dan menjadikan generasi penerus kepengurusan NU di masa mendatang.
Agar Makesta dapat berhasil sesuai harapan, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU Kutorejo meminta para pengurus IPNU IPPNU serius mengelola potensi kader sehingga menghasilkan kader NU yang militan.
“Kader NU juga harus dilatih untuk kreatif, mandiri dan produktif agar mampu mewujudkan kemandirian organisasi,” ungkapnya.
Bagus juga mengatakan bahwa PC IPNU IPPNU Kabupaten Mojokerto akan menyelenggarakan program literasi merespons program literasi yang diadakan kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemdikbud).
“Mewakili PC saya harap PKPT IPNU IPPNU IAI Uluwiyyah menjadi pelopor pertama penggerak literasi di Kabupaten Mojokerto”, pesannya.
Ketua panita pelaksana Alfian melaporkan, Makesta diikuti 30 peserta, terdiri dari 15 peserta IPNU dan 15 peserta IPPNU. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari harus diikuti secara penuh.
“Seperti biasanya peserta diberikan materi dasar untuk memperkuat pondasi NU, dari materi tentang Aswaja ala NU, NU, IPNU IPPNU, Keorganisasian dan ditambahkan satu materi tentang Sosiologi Kampus,” ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, ada kegiatan luar ruang untuk menghindari kejenuhan peserta.
“Kami agendakan kegiatan out door dengan jelajah dan sedikit hiburan di malam terakhir,” jelasnya.
Mengantisipasi penyebaran Covid-19, panitia telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Mulai dari pengecekan suhu tubuh, penggunaan wajib makser dan hand sanitizer serta tetap jaga jarak kepada seluruh panitia dan juga peserta,” terangnya.
Sementara itu, Ustadz Syafi’i perwakilan SDI Baburrohman berharap semoga setelah terlaksananya Makesta, para kader bisa bermanfaat kepada masyarakat umum khususnya masyarakat sekitar.
“Khoirunnasi Anfauhum Linnas. Kita harus bisa bermanfaat bagi sesama”, pesannya.
Ketua PAC IPPNU Kecamatan Fendriansyah mengatakan, target utama dari pelaksanaan Makesta adalah untuk mengenal NU secara organisasi. Hal ini meliputi struktur, lembaga dan badan otonom.
”Semoga kita semua siap meneruskan estafet perjuangan organisasi NU, dengan menjaga dan terus merawat eksistensi organisasi sebagaimana semestinya,” ucapnya.
Pemuda asal Gedeg ini juga berharap adanya kegiatan pembinaan usai Makesta dapat dijalankan, sehingga menghasilkan kader yang bisa memiliki daya cipta lebih menarik dan berwarna dalam syiar nilai-nilai NU bersama IPNU maupun IPPNU.
“Selain itu harus bisa mandiri, dan dapat mengukir prestasi dari sejarahnya sendiri. dengan begitu, kita semua bisa diterima oleh semua kalangan masyarakat, terutama di kalangan pelajar,” tutupnya.
Kontributor: Indra Nurdien Hakim dan Yulia Novita Hanum