NU Online Mojokerto – Bertemu di Rumah Moderasi Mojokerto, Betro Kemlagi, tim LTN berkesempatan mewawancarai sahabat Rusdi, teman dari Riyanto, Banser yang gugur saat pengamanan malam Natal tahun 2000 silam.
Pria kelahiran Kalimati, kota Mojokerto ini kebetulan saat pelaksanaan perayaan malam Natal tahun 2000 bersama dengan anggota Banser lainnya termasuk Riyanto ikut mengamankan jalannya malam Natal bersama TNI/Polri.
Dengan sedikit mengenang peristiwa malam itu, sahabat Rusdi menuturkan bahwa pada saat itu dirinya kebetulan bertugas menjaga Gereja yang di dekat pasar tanjung. Tidak satu lokasi dengan Riyanto yang menjaga gereja di jalan kartini.
“Sebenarnya kalau saya disuruh menceritakan kejadian saat itu, sangat berat rasanya. Saat kejadian dan mengetahui bahwa sahabat kami, Riyanto menjadi korban bom gereja, kami sangat shock.” papar pria kelahiran asli Kalimati Mojokerto ini.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa Riyanto merupakan anggota Banser yang baru bergabung kurang lebih satu tahun. Meskipun masih baru, Riyanto merupakan sosok yang totalitas dalam menjalankan tugas yang diembannya sebagai Banser. Dan menurut Rusdi, Riyanto merupakan sosok yang pendiam.
Diceritakan, Saat menjelang malam pengamanan Natal, ia sempat berpamitan kepada teman-temannya untuk pulang sebentar melaksanakan sholat maghrib dan juga berpamitan kepada kedua orang tuanya kalau mungkin pulangnya agak malam atau bisa juga tidak pulang. Cara berpamitan kepada orang tuanya sepertinya sudah memberikan tanda akan kepergiannya.
Kontributor : Taufik Kemlagi