Mojosari, NU Online Mojokerto –
MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) Kecamatan Mojosari istiqomah gelar Ngaji Rutin Sabtu Kliwon Malam Ahad Legi bertempat di Gedung MWC NU Mojosari Lantai 2, Dusun Losari, Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (27/08/2022).
Hadir dalam acara tersebut KH. Muslich Abbas dari Pondok Pesantren Salafiyyah Fatchul Ulum Pacet, Ketua MWCNU Mojosari beserta banom mulai dari Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU IPPNU dan lembaga NU seperti LAZISNU, LTN NU serta warga nahdliyyin se Kecamatan Mojosari.
Kegiatan pengajian diawali dengan pembacaan tahlil, istighosah, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan sholawat maqom lalu dilanjutkan dengan do’a. Setelahnya adalah sambutan dari ketua MWC NU Kecamatan Mojosari Abah Nawawi.
Pukul 21.30 WIB KH. Muslich Abbas memberikan tausiyah sekaligus nasihat. Dalam kesempatan tersebut beliau membahas tentang ‘Membangun Kepercayaan Satu Sama Lain, Jangan Sampai Su’udzon Kepada Orang Yang Memimpin Kita’.
Dalam tausiyahnya beliau menjelaskan tanpa kaderisasi pondok pesantren akan ambruk, tanpa kaderisasi organisasi akan ambruk, tanpa kaderisasi bangsa dan negara juga bisa ambruk.
“Orang islam tidak akan sempurna apabila tidak mempunyai kekuatan. Orang Islam itu banyak tapi tidak terkoordinir dengan baik. Menang jumlah jama’ahnya, tapi kalah dalam berjamiyah. Menjami’iyahkan jamaah butuh waktu. Repotnya jamaah kita ini kuat, tapi mengkoordinirnya itu yang sulit. Kalau jamaah di ranting-ranting itu bisa digerakkan, lapangan tidak akan cukup untuk jamaah. Maka dari itu kita harus benar-benar ada rujukan,” terangnya.
Sekarang ini kita minta lebih banyak, tapi kualitas kerja tidak ditingkatkan. Jangan sampai menempatkan suatu pekerjaan pada orang yang bukan ahlinya. Kalau waktunya butuh datang, kalau waktu tidak butuh ya tidak datang.
“Kita bangun kaderisasi yang militan. Harus bisa berkarya jangan mengandalkan karya orang lain, di Mojosari sudah ada Yai Munasir yang sudah sampai di nasional, tidak hanya Yai Munasir, tapi juga ada Yai Said. Kita harus membangun kepercayaan satu sama lain, jangan sampai su’udzon kepada orang yang memimpin kita,” pungkasnya.
Pemberian tausyiah berlangsung kurang lebih satu jam, tepat pukul 22.30 WIB tausiyah telah usai dan ditutup dengan do’a barokah.
Kontributor : Mila Agustin, Fitria Rahma