Mojokerto — Forum Santri dan Alumni Pesantren Kabupaten Mojokerto yang terdiri dari berbagai unsur alumni pesantren menyampaikan aspirasi kepada Bupati Mojokerto, H. Muhammad Albarra, Lc., M.Hum., terkait tayangan program Ekspose di stasiun televisi Trans7 yang dinilai merugikan marwah pesantren dan kiai.
Pertemuan yang berlangsung dengan penuh keakraban dan nuansa keilmuan itu dihadiri perwakilan dari berbagai himpunan alumni pesantren, termasuk HIMASAL (Himpunan Santri dan Alumni Lirboyo), serta sejumlah pengasuh pondok pesantren di wilayah Kabupaten Mojokerto.
Dalam penyampaiannya, para santri dan alumni menegaskan bahwa tayangan tersebut tidak hanya menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat pesantren, tetapi juga berpotensi menimbulkan salah tafsir publik terhadap peran pesantren dalam membina moral bangsa.
“Kami datang membawa aspirasi dari hati para santri dan alumni pesantren. Tayangan semacam itu jelas mencederai marwah pesantren dan para kiai. Kami berharap pemerintah daerah bisa turut menyuarakan kegelisahan ini kepada pihak berwenang,” ujar Zamroni Ahmad, perwakilan dari HIMASAL Kabupaten Mojokerto.
Sementara itu, Dr. KH. Moh. Nizar, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdliyah Sooko, menambahkan bahwa kritik terhadap lembaga keagamaan boleh saja, namun harus disampaikan dengan adab dan tanggung jawab moral.
“Pesantren itu benteng akhlak dan pusat peradaban Islam di Nusantara. Jangan sampai media justru menodai lembaga yang telah berjasa besar membangun karakter bangsa. Kami berharap ada permintaan maaf terbuka dari pihak Trans7,” tegasnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Mojokerto, H. Muhammad Albarra, Lc., M.Hum., yang juga dikenal dekat dengan kalangan santri, menyampaikan apresiasinya atas sikap santun dan konstruktif para alumni pesantren dalam menyampaikan pandangan.
“Saya memahami sepenuhnya kegelisahan para santri dan kiai. Saya juga prihatin, konten yang tayang seharusnya memenuhi kode etik jurnalistik. Pemkab siap menyalurkan aspirasi ini kepada lembaga terkait agar persoalan ini mendapat tindak lanjut yang proporsional,” ujar Bupati yang akrab disapa Gus Barra itu.
Forum santri dan alumni juga menyerukan agar seluruh warga pesantren tetap menjaga ketenangan, menjauhi provokasi, dan terus memperkuat sinergi dalam menjaga kehormatan pesantren.
Dengan semangat “Jaga Marwah Pesantren, Tinggikan Harkat Kiai”, para alumni bertekad terus menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur pesantren di tengah tantangan zaman. (Zamroni Ahmad, Wakil Katib Syuriyah PCNU Kabupaten Mojokerto)