KOLOM  

Dzikir dan Fikir ditengah Pandemi Covid-19

Penulis : Ulil Abshor, S. Pd. I (Ketua Bawaslu Kota Mojokerto)

Diriwayatkan oleh Aisyah dalam sebuah hadits. Bahwa tidak seperti biasanya, Rasulullah subuh itu agak sedikit terlambat ke masjid, maka Bilal menyusul ke rumah. Begitu masuk, Bilal mendapati Rasulullah SAW. sebab mata dan di pipinya masih ada linangan air mata. Bilal menghibur: “Ya Rasulullah, mengapa engkau menangis? Bukankah Allah sudah mengampuni dosa-dosamu yang telah berlalu dan yang akan datang?” Rasulullah Saw menjawab: “Bilal, malam ini Jibril datang membawa wahyu yang Dahsyat. Celaka bagi orang yang membacanya dan tidak memikirkan makna dan substansinya”. Kemudian Rasulullah membacakan ayat tersebut :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
(QS. Surat Ali Imran: 190-191)

Berdasarkan riwayat asbabun Nuzul ayat diatas, sebagai umat beragama kita sudah sepantasnya belajar dari pesan Rasul SAW untuk memperbanyak dzikir sebagai jalan Ihktiar mendekat (taqorrub) pada Ilahi serta berharap mendapat ketenangan jiwa. Fase berikutnya menurut Prof. Doktor KH. Qurasy shihab (Tafsir AlMisbah) ialah akal kita bisa berfikir jernih serta bijaksana, karena ibarat akal laksana lahan persawahan, jika tidak ditanami, akan tumbuh rumput dan alang alang. Ketika akal selalu diajak berfikir memecahkan masalah, maka akal akan menyesuaikan seperti teko Ajaibnya Aladin.

Pandemi Covid19 bisa dipahami merupakan ayat ayat kauniyahnya Alloh SWT, karena subtansinya apa yg ada didalam alam semesta (pergantian siang dan malam) semua ciptaan Alloh SWT. Realitasnya diawal sebaran Covid19 banyak yg tidak percaya serta tidak menyangka, bahwa situasi dunia akan tunduk pada Corona. Tidak peduli bangsa barat ( USA), bangsa bangsa eropa ( Uni Eropa) yang mentasbihkan negara kaya (kapitalis) dan maju kini kondisinya sama dengan bangsa Asia dan Afrika baik yang maju maupun berkembang. Bagi umat manusia yang masih mau berfikir, tentu masih ada pilita serta harapan untuk bertahan, esok akan berbuat apa, karena paling sederhana dlm berfikir didunia ini, menggunakan logika causalitas, sebab akibat.

Baca Juga:  M. Masrur Yusuf ; Ulama Ahli Al Quran Asal Mengelo

Bagi manusia atau bangsa Yang mampu mengelola keadaan serta situasi saat ini harapan untuk mampu melewati ujian pandimi ini masih ada.
Sebagai contoh apa yg dilakukan Pemerintah saat dalam mengambil kebijakan dengan mengluarkan Perpu No 1 tahun 2020, kemudian disahkan menjadi UU No 2 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan Negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penangan pandemi COVID 19, yang didalamnya terdapat tetek mbengek, merupakan hasil musyawarah ( berfikir para ahli) dengan tujuan melindungi rakyatnya dari ancaman wabah ini. Sekalipun masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dilapangan / salus populi suprema Lex Esto (Keselamatan dan Kemakmuran Rakyat Hukum Tertinggi).

Makin Produktif meski Pilkada Ditunda

Bagi sebagian besar lembaga negara pasca turunnya Perpu no. 1 tahun 2020 terjadi kegamangan dalam bekerja, namun hal itu tidak bagi lembaga saya (Bawaslu). Bawaslu RI juga menurunkan SE No. 0252 tentang Pengawasan Penundaan Tahap Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota tahun 2020 dalam Upaya pencegahan Penyebaran Covid19. Dalam sebagian isi SE tersebut tugas lembaga ditambah untuk melakukan Pemetaan terhadap situasi terkini di masing masing daerah atau IKP. terkait hal tersebut di jatim ada 19 Kabupaten/Kota yang akan menggelar pilkada 2020. mengutip pendapat Abhan (ketua Bawaslu RI) dalam RDP bersama Komisi 2 DPR RI, bahwa pilihan Aman Pelaksanaan Pilkada 2020 dilaksanakan Pada bulan Akhir 2021. berbeda dengan Abhan, Anggota KPU RI Purnomo Ubaid dalam jawa Pos (23/05/2020), berpendapat jika pilkada serentak Pemerintah tetap memutuskan dilaksanakan 9 Desember 2020, maka ada beberapa syarat yang dijukan KPU RI, antara lain : 1) kepastian waktu tahapan, Program dan jadwal Pilkada 2020. 2) Tatacara penyelenggraannya, termasuk didalamnya diterbitkan PKPU. Terkait Kordinasi peningkatan Kapasitas SDM, Bawaslu sangat cepat mengambil keputusan dengan memanfaatkan media sosial/Daring sebagai sarana komunikasi.

Baca Juga:  Syamsal Qomar: Sembuh dari sakit komplikasi hingga Menjualkan Herbal Anti Covid-19

Mulai program Tadarus pengawasan Pemilu Via YouTube Untuk Sekolah kader Pengawasan Nasional dengan jumlah peserta 20 ribu, Rapat Kordinasi dan Diskusi via aplikasi ZOOM, Live Streaming di IGTV dan banyak lagi program. dipertengahan bulan Mei /Ramadhan kemarin, intensitas kegiatan padat, sehingga sehari sampai ada 3 sampai 4 kegiatan rapat atau diskusi berfikir dengan tema mencari solusi pelaksanaan Pilkada 2020 yang ideal dengan banyak rekomendasi dalam upaya menjaga demokrasi.

Akhirnya kembali pada saudara kita yg tidak bisa melaksanakan tradisi mudik lebaran tahun ini, sudah jenuh lebaran tidak bisa kemana mana alias dirumah saja, sekedar melapas kangen kerabat, handaitolan di kampung. menyampaikan maaf lahir batin disertai keluh kesah via telphon atau medsos (WA, ZOOM, FB, IG dst). alangkah baiknya sesuai Pesan Rasulullah dalam ayat diatas tetap berdzikir dan berfikir sekalipun dalam kondisi duduk atau sambil rebahan bukan sebalik, karena kebijakan social distancing/WFH /PSBB yang terus diperpanjang. wallohu A’lam.