KOLOM  

Apakah Lailatul Qadar itu?

 

Ngoro, NU Online Mojokerto – 

Lailatul Qadar (Malam kemuliaan) adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. (QS Al-Qadar:3)

 

Kata Al Qadar memiliki beberapa arti:

1. Ukuran. (Arti ini diambil kata miqdaar dalam QS Al Ra’d ayat 8). Allah telah mengukur Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan.

2. Penghormatan. (Arti ini diambil dari QS Al An’am ayat 91). Pada malam Lailatul Qadar Allah telah menurunkan kehormatan bagi orang yang bisa mendapatkan keutamannya.

3. Takdir atau Ketentuan. Pada malam itu turun para malaikat dan Rµh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan (Al-Qadar:4).

4. Sempit. (Arti ini diambil dari QS Al Isra ayat 30). Pada malam Lailatul Qadar penuh kesempitan karena banyak malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan oleh Allah SWT pada surat Al Qadr ayat 4: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”

Baca Juga:  KH. Achyat Chalimi, Kiai Pewaris Aset NU Yang Berlimpah

5. Kekuatan atau Kemampuan (maqdarah). Lailatul Qadar akan menjadi malam persiapan bagi orang-orang yang bisa meraihnya untuk menyongsong hidup pada kemudian hari dengan lebih baik.

6. Menyempurnakan. (Sebagaimana hadits riwayat Al-Bukhari, “Jika kalian melihatnya (hilal), shaumlah dan jika kalian melihatnya (hilal), berbukalah. Jika kalian samar (untuk melihatnya), sempurnakanlah (menjadi tiga puluh hari). Lailatul Qadar akan menjadi malam yang menyempurnakan kemuliaan bulan Ramadhan yang mulia.

Baca Juga:  GP. Ansor Ranting Sedati Gerakkan Koinisasi NU

 

Dengan demikian, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh ukuran, penghormatan, ketentuan, kesempitan, kekuatan, dan kesempurnaan. Pada malam ini, juga merupakan turunnya Al Quran (QS Al-Qadar:1).

 

Semoga kita diberi sehat wal ‘afiat, menjalankan puasa dengan semangat, membaca dan mempelajari Al-Quran dengan giat, agar Ramadhan benar benar berkah dan manfaat, amiin ya rabbal alamin.

 

Sumber : JQH Mojokerto

*Abah Hasan, Ketua LTN NU Kecamatan Ngoro.