NU Online Mojokerto – Alumni Komandan CBP Kabupaten Mojokerto Ndan Galih salut dengan kekompakan CBP KPP. Beliau mengatakan kalau CBP KPP sangat luar biasa, mulai tahun 2007 sampai saat ini kader-kader harus militan. DKAC-DKAC harus diaktifkan kembali.
Mengingat peran dan tugas CBP KPP bukan hanya sebagai pasukan keamanan internal, akan tetapi bertugas sebagai garda depan Nahdlatul Ulama dalam rangka membentengi dari masuknya paham radikalisme anti-Pancasila di tingkat pelajar serta mengawal ideologi Aswaja an-Nahdliyah dan menjaga keutuhan NKRI.
Alumni Komandan KPP Kabupaten Mojokerto Ndan Pretty juga menegaskan kalau kader CBP KPP harus tahu akan potensi dirinya, bahkan dia juga harus tahu potensi temannya. Karena apabila kader CBP KPP tahu akan potensi yang dimilikinya, maka itu akan mempermudah pemetaan kader saat bertugas di ruangan dan lapangan. Jadi nantinya CBP KPP tidak akan hanya dijuluki tukang keamanan atau tukang parkir, tapi akan dilihat sebagai permata.
“CBP KPP adalah Permata Indonesia. Menjadi sebuah permata tidak langsung instan. Di dunia ini tidak ada yang instan, semuanya butuh proses. Proses yang dijalani juga tidak semudah yang dibayangkan. Kalian harus ditempah dan diasah, supaya permata yang jadi itu nanti dapat menjadi Permata Indonesia yang sebenarnya. Jadi kader CBP KPP itu harus gila, supaya kalian dikenal,” terang Ndan Pretty.
Komandan Pendik alumni Komandan CBP Kabupaten Mojokerto juga menceritakan sejarah awal-awal beliau dapat masuk dan terjun di CBP KPP.
“Saya adalah orang yang tidak mengenal IPNU, saya di PAC hanya 15 hari, saya tidak pernah tahu CBP dan IPNU. Tapi dibalik itulah saya menjadi seperti sekarang,” ujarnya.
Selaras dengan Ndan Pretty, Komandan Pendik juga berpesan agar komandan CBP KPP menggalih potensi dirinya masing-masing, mau dibentuk seperti apa silahkan.
“Untuk komandan berilah anggota kesempatan untuk menentukan potensi dirinya. Semua proses dan semua yang ada di dalamnya tidak terlepas dari CBP KPP. Mumpung masih muda, tidak ada tanggungan anak, carilah relasi sebanyak-banyaknya, itu lah yang nanti akan menjadi aset untuk kalian,” pungkasnya.
Kontributor : Mila Agustin