Warta  

MWCNU Jatirejo Gelar Safari Ramadhan Sekaligus Peringatan Nuzulul Qur’an

Jatirejo, NU Online Mojokerto – 

Kegiatan rutin tahunan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Jatirejo di bulan suci Ramadhan yakni Safari Ramadhan, yang biasanya digelar di 5 ranting secara bergantian, namun kini bertambah. Di malam Nuzulul Qur’an, Ranting NU Gading meminta untuk ditempati Safari Ramadhan, bertempat di Masjid Rohmat Desa Gading Kecamatan Jatirejo, Senin (18/4) malam.

 

Nampak hadir dari jajaran pengurus/rombongan pada pukul 18.30 WIB, sebelum kegiatan inti, dilaksanakan sholat isya’ dan tarawih di masjid tersebut.

 

Turut mengikuti juga Forkompincam Jatirejo yang hadir hampir bersamaan dengan jajaran pengurus/rombongan MWCNU Jatirejo di Masjid Rahmat Desa Gading, hadir pula ketua PC Lembaga Perekonomian (LP) NU kabupaten Mojokerto.

 

Setelah sholat isya’ dan tarawih selesai, acara dibuka dengan seremonial yang dilanjut dengan sambutan-sambutan. Acara safari ramadhan berlangsung santai serta timbul dialog antara ranting dengan MWCNU .

 

Masyarakat sekitar dan Pengurus Ranting (PR) Nahdlatul Ulama Desa Gading sangat antusias dengan kegiatan ini, terbukti dengan banyaknya jamaah yang hadir hingga memadati luar masjid.

Baca Juga:  PAC IPNU IPPNU Kecamatan Dlanggu Resmi Dilantik, Ini Pesan dan Harapan PC IPNU Kabupaten Mojokerto

 

H. Ahmad Mansur, S.Pd. mengimbau Ketua ranting NU sekecamatan Jatirejo untuk segera membuat SK Amil Zakat. “Saya mengimbau untuk panitia zakat segera membuat SK agar sah menjadi amil. Zakat sudah sah apabila yang menerima itu amil, karena sudah kelompok. Dan tidak seperti panitia, karena harus diberikan kepada penerima sah. Saya harap juga, ketua ranting dapat menyikapinya, hal ini sangat penting sekali,” ujarnya.

 

Beliau juga menyampaikan bahwa ada program sertifikat wakaf gratis BHPNU dan BPN dalam rangka penyelamatan aset-aset NU. “Diharapkan semua aset NU yang ada diranting bisa segera didata dan disertifikatkan dengan nadhir BHPNU, bagi nadhir perorangan yang sudah meninggal bisa diganti dengan BHPNU dan cukup surat kematian dai kepala desa,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, H. Ahmad Mansur juga mengenalkan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Nusantara Mojopahit yang sudah ada di MWCNU Jatirejo dan mudah-mudahan bisa sukses.

Baca Juga:  Balantas Jatirejo Gelar Ngopi Bareng

 

Senada dengan H. Ahmad Mansur, Bung Tomo selaku Ketua LPNU Kabupaten Mojokerto menyosialisasikan BMT, dan juga menyampaikan bahwa sampai saat ini Jatirejo masih menempati posisi pertama disusul MWCNU Bangsal pada posisi kedua dan MWCNU Pacet diposisi ketiga.

 

Beliau juga menambahkan guyonan, “Orang NU tidak menabung di koperasinya NU (BMT) perlu dipertanyakan keNUannya,” imbuhnya.

 

Acara inti yakni mauidoh hasanah dengan pembahasan malam Nuzulul Qur’an oleh KH. Drs. Moh Sholeh yang juga sekaligus pembacaan do’a penutup.

Kontributor: SangHadi – LTN NU Jatirejo

Editor: Wahyu T. O.