NU Online Mojokerto — Maqolah Arbain Nawawi Hadits ke- 7 : Jadilah Pemberi Nasihat yang baik
عَنْ أَبِي رُقَيَّةَ تَمِيْمٍ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِي رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ للهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسسُوْلِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِيْنَ وَعَامَّتِهِممْ
Dari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin kaum muslimin, serta bagi rakyatnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Penjelasan hadits diatas bahwa nasehat merupakan penopang agama. Nasihat kepada Allah SWT adalah dengan beriman kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya, taat menjalankan perintah dan meninggalkan larangannya. Nasihat kepada Rasul-Nya adalah menghormati dan melaksanakan perintah dan larangannya. Nasihat kepada pemimpin ini harus sesuai dengan adab yang ada dan mengingtkan apabila ada yang salah dalam melaksanakan perintah atau aturan yang dibuat.
Terakhir adalah nasihat kepada sesama muslim atau manusia. Nasihat ke sesama muslim adalah dengan mengajak untuk beribadah dan menjauhi larangannya, menjaga dan tidak menyakiti mereka. Karena kita berada di Indonesia kita juga boleh memberikan nasihat kepada saudara kita yang non muslim agar tak melakukan perbuatan yang tercela dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Nasihat merupakan salah satu upaya berbuat baik untuk mengingatkan teman atau saudara kita. Mari menjadi orang baik dengan memiliki adab dalam memberikan nasihat. Pemberian nasihat juga harus bisa disesuaikan dengan kemampuan pemberi nasihat agar tidak menimbulkan perselisihan.
*Dalam kitab Arbain Nawawi disampaikan oleh Agus M. Nurul Qolbi (pengasuh PP. Al Istiqomah Bejijong) dalam kajian kitab rutin PAC IPNU IPPNU Trowulan.
Kontributor : Moch. Taufiq Zulmanarif (LTN NU Trowulan)