NU ONLINE MOJOKERTO – Tiap Jumat pagi, apabila anda melewati jalan di perumahan Griya Permata Meri, pasti anda akan mendapati sebuah pemandangan menarik. Terutama di depan kantor CV Natusi Software House. Ada kotak kecil yang terbuat dari kaca berisikan 150 nasi bungkus, yang setiap orang bisa mengambilnya secara gratis. Gerakan menyediakan nasi gratis setiap Jumat itu dinamakan Jumat Berkah.
Adalah Arif Rahman Hadi, founder CV Natusi Software House yang terinspirasi dari banyaknya warung warung yang memberikan gratisan pada penghafal Al Qur’an, atau ada kekhasan tertentu yang marak beberapa dekade. Ia ingin membawa budaya itu ke karyawan dan dia sendiri untuk berbagi kepada sesama. Maka tercetuslah ide Jumat berkah. Ia dan karyawannya menyediakan nasi bungkus setiap Jumat dan diletakkan didepan kantornya. Awal mula hanya sekitar 10 bungkus. Tetapi lambat laun, banyak teman teman Arif Rahman Hadi turut serta dalam Jumat berkah.
Termasuk pada saat wawancara diluncurkan, ada seorang anak muda yang sedang mengirim beberapa bungkus. Namanya Erwin. Ia mendapat informasi gerakan Jumat berkah itu dari Facebook Arif Rahman Hadi. Karena tertarik, maka tiap Jumat ia mengirim nasi ke lapak Jumat berkah Arif Rahman Hadi.
“Intinya kita terbuka kepada siapa saja yang mau bergabung. Entah berupa uang atau nasi yang dititipkan disini” terang Arif Rahman Hadi.
Wakil Sekertaris RMI NU Kab. Mojokerto itu menjelaskan lebih lanjut, bahwa sambutan masyarakat sangat luas. Ada yang titip pun ada yang mengambil nasinya.
“Alhamdulillah kita buka jam sembilan, dan nasi sejumlah 150 bungkus langsung ludes. Dan yang mengambil tidak hanya kuli bangunan, pemulung, tukang becak, saya lihat di cctv juga ada yang bawa mobil” imbuhnya.
“Dan yang membuat kami senang, kami juga bisa memberdayakan warga sekitar saya. Apabila ada yang titip uang, maka saya belikan ke warung sekitar rumah. Yah walaupun menunya sederhana. Tempe, telor, ada nasi kuning juga, rames juga ada” imbuhnya lagi.
Pemuda asli Desa Bicak Trowulan ini menerangkan, bila kantornya libur, maka gerakan Jumat berkah tetap jalan. Hanya saja nasinya dititipkan ke Masjid masjid.
“Saya berharap agar kaum muslimin di sekitar Mojokerto bisa bergabung dengan kami. Sedekah tiap Jumat berupa makanan ke setiap orang” harapnya.