Trenggalek, NU Online Mojokerto – Banjir bandang yang menerjang sebagian wilayah Trenggalek dan sekitarnya beberapa waktu lalu membuat semua masyarakat terkejut dan tidak mempersiapkan diri. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengira intensitas banjir begitu besar bila dibanding tahun tahun sebelumnya. Sehingga tingkat kerusakan sangat signifikan terutama di Desa Ngadirenggo dan Desa Kedunglurah Kecamatan Pogalan.
Atas kejadian tersebut, relawan NU terdekat langsung merespon dan memberikan pertolongan pada warga di dua desa tersebut. Tetapi karena jumlah warga yang membutuhkan evakuasi sangat banyak, sedang sarana yang tersedia juga minim, maka PW LPBI NU Jawa Timur memberangkatkan personil ke Trenggalek.
“Dengan peralatan water rescue, kami sempat mengevakuasi warga lanjut usia, serta bayi berumur 3 bulan. Mereka kemudian kita bawa ke pos SAR Trenggalek sebagai lokasi pengungsian” ujar Ali Mashuri, relawan NU asal Mojokerto.
Pada hari ke tiga, relawan NU dari LPBI NU Nganjuk, LPBI NU Mojokerto serta PW LPBI NU Jatim ikut membersihkan tempat ibadah di desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan. “Masih nampak bekas air di dinding musolla sekitar 1,5 meter. Air banjir itu juga sempat merendam alat pengeras suara di musolla Al Syafaat di dusun Wadikidul Desa Ngadirenggo, ujar Toif Nizar yang juga pengurus PW LPBI NU Jatim.
