Problematika hukum Islam yang berkembang di tengah masyarakat semakin kompleks. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi sosial keagamaan terus berupaya memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Di antara usaha tersebut adalah kegiatan Lembaga Batsul Masail (LBM). Sebagaimana di tingkat pusat, di tingkat kecamatan pun kegiatan LBM rutin dijalankan. Hal ini terlihat dari kegiatan LBM yang baru saja dilaksanakan oleh MWC NU Kec. Jetis.
Pada Jum’at (17/11) yang lalu kegiatan LBM berlangsung di Pondok Pesantren Baiturrahim, Dusun Greol Desa Sidorejo Kecamatan Jetis. Tidak kurang dari 50 peserta musyawirin mengikuti paparan moderator dan para ustadz. Kali ini yang dibahas adalah Fardhu Shalat Jumat. Sebagian besar peserta merupakan penduduk setempat, sebagian lagi adalah para Gus yang merupakan pengasuh pondok pesantren yang tersebar di Kecamatan Jetis.
LBM di Kecamatan Jetis diberi tajuk Musyawarah Fathul Qorib (MHQ) karena kitab yang dibahas adalah Kitab Fathul Qorib karangan Ibnu Qosim Al-Ghazi. Kitab yang kerap digunakan santri yang baru saja mempelajari ilmu fikih. Kitab Fathul Qorib sendiri merupakan penjelasan dari kitab yang dikarang oleh Al Qadhi Abu Syuja, yaitu Al-Ghayah wa at-Taqrib.
Acara dimulai sambutan oleh ketua LBM yaitu Ustadz Zainul Ma’arif yang menyampaikan bahwa kegiatan LBM ini bisa diikuti siapa saja. Setiap peserta bisa bertanya dan bisa menjawab dengan catatan ketika menjawab harus mempunyai dasar rujukan dari kiab-kitab yang mu’tabar.
Setelah sambutan ketua LBM kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kitab Fathul Qorib oleh Ustadz Azis. Setelah kitab selesai dibaca dibukalah sesi pertanyaan. Ada beberapa pertanyaan yang muncul. Sesudah pertanyaan inilah kegiatan diskusi dimulai dan biasanya terjadi perdebatan saling adu argumen.
Kurang lebih tiga jam diskusi hangat berlangsung. Masing-masing Gus berdebat mengemukakan pendapat dengan memberikan kitab rujukan yang mereka bawa. Yang menarik, meskipun perdebatan berlangsung panas tapi tetap saja senyum bahkan ketawa tetap menghiasi sepanjang diskusi. Tidak ada saling menghujat dan membenci.
Acara berakhir pada pukul 23.30. setelah ditutup dengan doa selanjutnya para peserta dipersilakan menikmati hidangan yang telah disediakan oleh tuan rumah. Kegiatan LBM selanjutnya akan berlangsung sebulan kemudian di tempat dan waktu yang berbeda.
Kontributor Haris ar-Raci LTN NU Jetis